Mohon tunggu...
Ega Nur Fadillah
Ega Nur Fadillah Mohon Tunggu... Atlet - English Department IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebatas Cerita Pendakian

8 Februari 2019   18:38 Diperbarui: 8 Februari 2019   19:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiba-tiba Dwi memelukku sangat erat, dia sampai menangis bahagia bias berada disini. Ya, aku pun bisa merasakan bahagianya berada disini. Kami semua berfoto bersama. Jo menawarkanku secangkir kopi yang sudah ia siapkan dalam termos kecil yang dibawanya. Bahkan kopi ini terasa lebih enak dari biasanya, dengan suasana yang menyejukkan membuatku tak berhenti untuk bersyukur.

            Setelah 2 jam berada di puncak, akhirnya kami kembali untuk turun. Untuk sampai di pos tempat bangun tenda, hanya membutuhkan waktu 30 menit. Kami beristirahat sejenak di tenda dan bersiap-bersiap melanjutkan untuk turun. Jo selalu berada di dekatku, ia selalu menjagaku dan mengkhawatirkan keadaanku.

            Di tengah perjalanan, aku tidak bisa lagi menahan rasa sakit luka di kakiku. Jo memaksaku untuk mau digendongnya. Awalnya aku menolak, tetapi keadaan sudah tidak lagi memungkinkan, akhirnya mau digendong olehnya, ia berusaha untuk kuat menggendongku. Tanganku  melingkar di leher Jo sambil tersenyum dan berterimakasih.

            Aku tidak mengerti, mengapa dia begitu baik padaku. Aku tak mau terlihat lemah dihadapan siapapun! tetapi dengan Jo, aku tak bisa. Bersamanya aku merasakan kenyamanan.

Jo...

"hmm..." timpalnya.

"kenapa kamu mau menggendongku?" tanyaku penasaran

"karena aku sayang kamu" jawab Jo sambil terus melanjutkan perjalanan.

Aku hanya terdiam dan tersenyum, lalu menyenderkan kepalaku di punggungnya.

            Setelah sampai di basecamp, kami beristirahat sambil menunggu jemputan datang. Teman-teman yang lain memakan sedikit cemilan yang dibeli di warung depan basecamp. Jo buatkan aku secangkir kopi panas, dan ia sibuk memberi obat merah di kakiku.

Jo...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun