Mohon tunggu...
Ega Dany pratama
Ega Dany pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi memancing

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Orangtua dalam Melestarikan Bahasa Daerah

28 Januari 2023   15:03 Diperbarui: 28 Januari 2023   15:08 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan budaya salah satunya adalah bahasa daerah, sebagian besar masyarakat di Indonesia menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa ibu, Bahasa daerah di Indonesia memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda sehingga bahasa daerah bisa menjadi suatu ciri khas suatu daerah tersebut. Indonesia memiliki 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Data tersebut berdasarkan kajian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah divalidasi di 2.560 daerah pengamatan sejak 1991 hingga 2019. Berdasarkan wilayahnya, Papua menjadi provinsi dengan bahasa daerah terbanyak di Indonesia.

Peran pemerintah daerah dalam pelestarian bahasa daerah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2009, Pasal 42, Ayat 1, bahwa Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman, dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. 

Sehubungan dengan itu, upaya pelindungan bahasa-bahasa tersebut, terutama pada bahasa-bahasa yang statusnya kritis dan terancam punah, pada tahun 2016, Kemendikbud telah melakukan kegiatan konservasi dan revitalisasi terhadap 6 bahasa, seperti di Maluku (bahasa Hitu) dan bahasa Tobati di Papua. Tanpa upaya pelindungan, baik dalam bentuk konservasi maupun revitalisasi yang baik, bahasa yang merupakan akumulasi pengetahuan manusia selama berabad-abad akan hilang, bahkan juga tanpa dokumentasi.

Saat ini perhatian terhadap bahasa daerah masih belum maksimal, masih terdapat beberapa daerah yang bahasa Ibunya terancam punah. Ini perlu kita giatkan kembali dan kita dorong kembali peran pemerintah daerah dalam melakukan pelestarian bahasa Ibu di daerahnya. Seharusnya muatan lokal tetap dipertahankan di sekolah yang ada di Indonesia, sudah banyak di temui sekolah-sekolah yang tidak terdapat muatan lokalnya, seharusnya adanya muatan lokal di sekolah dapat di manfaatkan dengan baik untuk mengembangkan dan melestarikan budaya-budaya daerah di Indonesia.

Bahasa daerah yang menjadi suatu kekayaan suatu bangsa tanpa kita sadari perlahan mulai lenyap di negeri ini.  Semua ini dapat terjadi karena kurang kesadaran masyarakat terhadap bahasa daerah sendiri, sebagai contoh banyak anak muda sekarang yang merasa gengsi menggunakan bahasa daerahnya sendiri mereka lebih memilih menggunakan bahasa-bahasa gaul atau bahasa yang menurut mereka lebih keren untuk di gunakan di kehidupan sehari-hari.

Kita harus bisa mengubah pola pikir mereka terhadap bahasa daerah salah satunya adalah dengan peran orang tua, sebelum orang tua tersebut memberikan pemahaman tentang bahasa daerah dan mengajarkan pada anak-anak  mereka, orang tua harus memiliki tekad dan kemauan untuk melestarikan bahasa daerah tersebut sebagai usaha melestarikan bahasa daerah.

Sering kali penutur asli atau pengguna bahasa ibu (bahasa daerah) menganggap menurunkan bahasa daerah ke generasi berikutnya kurang penting, lebih penting mendorong anak-anaknya mempelajari bahasa asing, lambat laun generasi penerus akan tidak mengetahui bahasa daerahnya sendiri.

Perpindahan orang dari satu wilayah ke wilayah lain juga dapat mempengaruhi hilangnya bahasa daerah karena ketika mereka sudah tidak menggunakan bahasa daerah mereka, hal itu akan membuat bahasa daerah akan mati dengan sendirinya. Selain itu penyebab lainnya adalah bahasa daerah hidup berdampingan dengan bahasa Nasional yakni Indonesia dan bahasa asing. Satu sama lain terjalin kontak sosial yang memengaruhi bahasa-bahasa yang digunakan. Bahasa yang kuat akan bertahan dan mempersempit ruang gerak bahasa-bahasa lain yang eksistensinya lemah.

Badan pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia memiliki slogan yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. 

Tetapi dari slogan tersebut hanya utamakan bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing yang terlaksana, kita dapat melihatnya dari anak-anak di sekitar kita mereka sangat lancar berbahasa Indonesia dan mereka dapat memahami bahasa asing dari film yang mereka tonton, tetapi mereka tidak memahami atau mengetahui bahasa daerahnya, seringkali saya melihat kakek yang bertanya kepada cucunya kakek tersebut bertanya menggunakan bahasa daerah dan cucunya menjawab dengan bahasa Indonesia dan si kakek pun tidak tahu apa yang cucunya bicarakan karena minimnya pengetahuan tentang bahasa Indonesia, dapat dilihat bahasa daerah pun masih penting dalam kehidupan bermasyarakat di suatu daerah.

Disitulah pentingnya peran orang tua dalam melestarikan bahasa daerah yang di zaman ini mulai hilang di kehidupan bermasyarakat, orang tua tidak perlu khawatir anaknya akan gagap berbahasa Indonesia dikarenakan sejak dini dibiasakan menggunakan bahasa daerah, karena lambat laun anak akan cepat belajar berbahasa Indonesia di lingkungan sekolah karena di sekolah selalu menggunakan bahasa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun