Mohon tunggu...
Ega Ariyanti
Ega Ariyanti Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa-biasa saja

Terima kasih atas partisipasi pembaca! Mohon kritik dan saran supaya penulis bisa lebih baik lagi :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yang Terbaik Bukan Melulu yang Baik

21 Maret 2019   04:57 Diperbarui: 21 Maret 2019   05:35 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semua siswa di SMP X tengah sibuk mempersiapkan diri menghadapai ujian nasional. Tak terkecuali Mira. Siswi yang terkenal sangat pandai dan rajin di sekolah itu. Ia bahkan selalu menduduki juara 1 baik di kelas maupun paralel. Tetapi kali ini ia tampak murung meskipun buku di tangannya nyata tergenggam dan terbaca, ia sendiri bahkan tak dapat mengerti apa isi buku itu. Apa yang Mira pikirkan? 

Setiap melewati ruang BK, ia lama berdiri di depan pintu, ia tak masuk, seolah ragu. Seperti yang ia lihat selama ini, BK adalah tempat dimana para berandalan sekolah diadili dan dihukum sesuai porsinya. Maka ia ragu melangkahkan kakinya menuju ruangan itu. Ia takut jika teman-temannya akan menggunjingnya di belakang. 

Nasya teman Mira menyadari hal ini. Ia pun tak ragu untuk bertanya pada Mira.

 Nasya: "Kamu kenapa Mir? Tiga hari ini aku melihatmu mondar-mandir di depan ruang BK. Ada apa?" 

Mira terkejut. Ia tak bisa mengelak. 

Mira: "Kamu melihatku Sya? :( Iya, ada keraguan yang tak bisa ku ceritakan pada teman sebayaku. Aku butuh guru BK untuk mendampingiku mengatasi masalah ini."

Nasya: "Tentu saja. Datanglah. Bukankah Mrs. Yan sangat ramah bahkan banyak dari 'anak-anak bermasalah' menjadi normal kembali karenanya. Coba saja." 

Mira: "Aku takut. Aku takut jika nanti aku masuk ruang BK aku akan jadi bahan gunjingan." 

Nasya: "Hahahaha.. Nggaklah Mir, apaan si. Aku tau kamu pintar tetapi BK bukanlah tempat seseram itu. Aku sendiri pernah konsultasi pada Mrs. Yan mengenai SMA mana yang pantas dan cocok buatku." 

Mira berbinar mendengar kata Nasya. Ia pun berterima kasih pada Nasya karena telah mendukung dan meyakinkannya. 

Esoknya, tak ragu lagi, ia langkahkan kaki begitu cepat menuju ruang BK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun