Mohon tunggu...
Ega Edva
Ega Edva Mohon Tunggu... Guru - Blog Pribadi

Dengan belajar kau bisa mengajar, dengan mengajar kau bisa faham Special Education🌟

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

21 Oktober 2022   17:42 Diperbarui: 21 Oktober 2022   17:59 3245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembelajaran Berdiferensiasi/dokpri

Setiap anak terlahir dengan karakteristik dan Keunikannya masing-masing. Siswa di dalam kelas pun demikian, mereka memiliki kemampuan dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Upaya guru untuk mengakomodasi keunikan yang ada pada masing-masing siswa diantaranya dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda. 

Diantara ciri dari pembelajaran berdiferensiasi adalah pertama, pembelajaran fokus pada kompetensi dasar pembelajaran. Kedua, adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian dimasukan kedalam strategi pembelajaran. Ketiga, peserta didik dikelompokkan secara fleksibel. Dan keempat guru sebagai fasilitator dan siswa diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi.

Berdasarkan konsep pembelajaran berdiferensiasi yang dikemukakan oleh Tomlinson, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya yang dilakukan guru untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan mengoptimalkan segala potensi dan bakat yang ada pada diri anak, sehingga anak dapat mencapai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan yang diinginkannya. 

Konsep pembelajaran berdiferensiasi tentunya sangat relevan apabila diterapkan bagi anak berkebutuhan khusus. Hal pertama yang harus dilakukan oleh guru bagi anak berkebutuhan khusus sebelum memulai pembelajaran adalah melakukan identifikasi dan assesmen.

Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi anak dan seberapa jauh kemampuan anak terhadap suatu materi atau pembelajaran. Sehingga hal ini menjadi pedoman bagi guru dalam menyusun program pembelajaran yang sesuai bagi anak. 

Pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus pun antara siswa satu dengan siswa yang lain tidak dapat disamakan. Misalnya dalam suatu kelas terdapat 2 siswa autisme dengan usia dan jenjang kelas yang sama, namun kemampuan yang dimiliki 2 siswa autisme  tersebut belum tentu sama. Sehingga, penting bagi guru untuk mengetahui terlebih dahulu basic kemampuan anak, untuk kemudian dapat membuat program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi masing-masing anak. 

Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan oleh guru saat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pertama adalah kesiapan belajar siswa. Kesiapan belajar dalam hal ini berkaitan dengan psikologis maupun kondisi kognitif anak. 

Misalnya pada aspek psikologis, saat anak memiliki suasana hati yang tidak baik, tentu sebagai guru kita tidak mungkin memaksakan anak untuk tetap belajar, sehingga harus dilakukan pengkondisian terlebih dahulu. 

Selain itu kesiapan pada aspek kognitif, misalnya kita sebagai guru harus mengetahui sebagai jauh kemampuan dasar yang telah dimiliki siswa, contoh sederhananya adalah seberapa mampu siswa berpikir secara abstrak, ataukah saat ini kondisi siswa masih berpikir konkret, dan tentunya masih banyak lagi. Instrumen yang dapat digunakan guru untuk mengetahui kesiapan belajar siswa bisa menggunakan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun