Brugge tercatat lebih banyak melakukan ancaman ke gawang Keylor Navas, memanfaatkan kekendoran di lini tengah dan belakang Paris.
Trio Messi, Neymar dan Mbappe yang diturunkan sejak awal belum menunjukan bentuk yang ideal untuk kekuatan serangan Paris.
Neymar kurang memberikan tempo cepat membangun serangan sebagaimana pernah ia lakukan pada musim lalu.
Jika ingin menilai performa Lionel Messi, agaknya evaluasi individual tidak adil dilakukan saat memang cara bermain Paris secara tim terlihat runyam.
Kekecewaan tidak dapat ditutupi.
Pelatih Paris Saint Germain, Mauricio Pochettino dalam wawancara di Canal+ mengatakan, trio ofensif perlu waktu bekerja baik.
"Trio ofensif? Kami perlu waktu untuk bekerja supaya mereka solid. Kami harus membentuk tim."
"Kami melakukan banyak kesalahan... Bukan sore yang bagus, harus melanjutkan pekerjaan. Kami akan mencoba bermain lebih baik dan lebih baik."
Apa yang ditampilkan Paris dini hari tadi seperti mengulangi masalah yang sama di Ligue 1: rapuhnya lini belakang.
Meski Paris mampu menyapu bersih lima laga Ligue 1 dengan kemenangan, tetapi bencana di sektor pertahanan Paris masih terus berlanjut sampai laga terakhir ini.
Bagi orang yang mengikuti seluruh pertandingan Paris Saint Germain sejak awal musim, tentu komentar Pochettino tadi tidak memiliki makna apapun.