Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Mudah Memahami Kenapa Bitcoin Tidak Ramah Lingkungan

25 Mei 2021   11:20 Diperbarui: 25 Mei 2021   11:49 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bitcoin. (Foto: Alesia Kozik/Pexels)

Ketimpangan besar di atas tidak berarti ditujukan sebagai bentuk mengkambinghitamkan China.

Pemerintah Xi Jinping sendiri nyatanya telah berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi ramah lingkungan. China menargetkan pengurangan emisi karbon dioksida pada 2030 dan netralitas karbon pada 2060.

Akan tetapi, media The Guardian memberi penjelasan yang cukup menentang. Media menilai kemunculan isu ini terjadi karena penambang Bitcoin di China kurang termotivasi untuk menggunakan energi fosil yang murah ke energi terbarukan yang mahal (lack of motivation to swap cheap fossil fuels for more expensive renewables could mean there are few quick fixes to the emissions problem).

Dengan kata lain, kemunculan isu Bitcoin tidak ramah lingkungan di sisi lain dimajukan supaya mendorong orang-orang mau beralih ke energi terbarukan sesegera mungkin, tidak sekadar janji.

Beberapa contoh sumber energi terbarukan antara lain, pembangkit listrik tenaga surya, angin, geothermal, biofuels dan lain-lain.

Saat ini, isu lingkungan hidup menjadi perhatian besar banyak orang untuk menjaga bumi tetap hangat.

Dunia mengalami banyak perubahan akibat industrialisasi dan sekarang teknologi baru turut mempengaruhi perubahan iklim. Apalagi Elon Musk merancang mobil Tesla tanpa konsumsi bahan bakar, tentu merasa terpanggil untuk menyerukan penggunaan energi terbarukan di segala lininya.

Apa kata dunia, banyak harta tapi merusak lingkungan? Asyik!

Penulis: Efrem Siregar

Zodiak: Sagitarius

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun