Tetapi, hasil imbang melawan St Etienne yang tidak memiliki ambisi apapun di Ligue 1 memberi catatan tersendiri. Lille yang mendominasi jalannya pertandingan kewalahan untuk membobol gawang St Etienne.
Sementara itu, Paris Saint Germain di bawah kepelatihan Pochettino tentu memanfaatkan kesempatan yang ada. Setelah tersingkir dari Liga Champions, Paris praktis berfokus penuh pada kompetisi domestik.
Hal ini terlihat dari beberapa pertandingan terakhir, Pochettino selalu menurunkan skuad utama. Ia berhasil mengantarkan Paris ke partai final Piala Prancis.
Tetapi, semua belum pasti aman untuk Paris. Di final Piala Prancis, Paris berhadapan dengan lawan tangguh AS Monaco.
Hari-hari penuh tekanan untuk Pochettino, tetapi menjadi keseruan bagi sepak bola Prancis. Jangan-jangan, justru AS Monaco yang bakal mencuri gelar domestik dari Lille dan Paris.
Monaco yang duduk di peringkat tiga klasemen juga punya peluang menjuarai Liga asalkan Lille dan Paris Saint Germain kalah (telak) pada pertandingan nanti.