Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ejekan Rasis ke Veteran NBA Jeremy Lin, Cara Pandang Harus Berubah

28 Februari 2021   13:48 Diperbarui: 28 Februari 2021   14:07 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeremy Lin saat membela LA Lakers. (Foto: YouTube/NBA)

Krisis pandemi Covid-19 dapat menyebabkan orang terantuk untuk kehilangan akal sehat. Dari pandemi, bahan ejekan bernada rasisme bisa menyasar orang-orang keturunan China.

Veteran NBA, Jeremy Lin yang kini bermain bersama klub Santa Cruz Warriors di NBA G League mengalaminya. Ia menceritakan pengalaman buruk itu dalam tulisannya di akun Facebook.

Jeremy Lin mengaku pernah dipanggil sebagai 'coronavirus' di lapangan. Hal ini merujuk pada dugaan kemunculan virus corona penyebab Covid-19 pertama kali datang dari China.

"Menjadi veteran NBA selama 9 tahun tidak melindungi saya dari panggilan 'coronavirus' di lapangan," tulis Lin pada Kamis 25 Februari 2021.

Cerita itu tidak berhenti di sana. Lin mengungkapkan lebih panjang bagaimana pahitnya menjalani hidup sebagai orang keturunan di negeri Paman Sam.

Dalam satu kutipan, dia memperlihatkan ungkapan yang mengatakan, "Salah satu bagian tragis menjadi orang Asia-Amerika adalah tidak seorang pun mempercayai kenyataan bahwa kami mengalami trauma rasial."

Lin lahir di California pada 23 Agustus 1988. Ia mengatakan, lelah melihat keadaan anak-anak Asia-Amerika tumbuh dengan mendapat pertanyaan tentang asal mereka, penampilan fisik karena mata, diobjektifikasi sebagai eksotis atau disebut sebagai orang yang tidak atraktif.

"Saya ingin menjadi yang terbaik untuk orang tua saya yang bekerja keras dan berkorban banyak untuk membuat hidup mereka di sini. Saya ingin menjadi yang terbaik untuk keponakan dan anak-anak saya di masa depan."

"Saya ingin yang lebih baik bagi generasi atlet Asia-Amerika selanjutnya daripada harus bekerja keras untuk menjadi 'deceptively athletic-atlet yang tampil menipu diri'."

"Menjadi Asia Amerika tidak berarti kami tidak mengalami kemiskinan dan rasialis," kata Lin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun