Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dukung Vaksin Nusantara, Tidak Perlu Bandingkan Dokter Terawan dan Mantan Menteri Lainnya

19 Februari 2021   05:40 Diperbarui: 19 Februari 2021   06:10 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Terawan Agus Putranto saat menjabat sebagai Menteri Kesehatan. (KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG) 

Kabar gembira datang di tengah upaya pemerintah dan masyarakat melawan virus corona penyebab Covid-19. Vaksin Nusantara yang akan melawan virus corona saat ini dikembangkan tim peneliti.

Penelitian dipimpin mantan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto bersama Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan juga dengan Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi Semarang, mengutip laporan Kompas TV, 18 Februari 2021.

Lebih lanjut dilaporkan, vaksin Nusantara dikembangkan sejak Desember lalu dan telah melewati uji klinis fase I pada akhir Januari 2021. Sekarang, vaksin memasuki tahap uji klinis fase II.

Dalam wawancara di Kompas TV, dr Terawan menjelaskan bahwa vaksin ini nantinya dapat memberikan imunitas yang bisa bertahan lama. Tim peneliti Dr. Yetty Movieta Nency SPAK mengatakan temuan vaksin tersebut menggunakan metode berbasis sel dendritik autolog yang bersifat personal.

Dunia perlu sembuh lebih cepat

Penulis bukan ahli kesehatan atau epidemiologi yang menguasai teknis skema pembuatan vaksin. Namun, setidaknya, sebagai bagian dari masyarakat, kabar pengembangan vaksin Nusantara memberikan angin segar.

Ada atensi yang mengharapkan pengembangan vaksinasi berjalan lancar dan berhasil terdistribusi ke masyarakat. Sebagaimana diketahui, tantangan pelaksanaan vaksinasi dihadapkan pada isu akan penolakan masyarakat. 

Karena itu, tidak adil bila pada tahap pengembangan, vaksin Nusantara juga harus menghadapi rintangan. Hambatan terhadap prasangka pengembangan perlu dipangkas.

Kenyataan yang kita alami sekarang, pandemi Covid-19 memasuki usia satu tahun. Secara global, kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 109,59 juta kasus, mengutip laporan WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard yang diperbarui terakhir 18 Februari 2021. Di Indonesia, total kasus positif mencapai 1,2 juta kasus. Tenaga kesehatan harus bekerja keras menangani para pasien.

Gangguan Covid-19 tidak saja mengganggu kesehatan, ia juga menyebabkan tekanan pada perekonomian dan pendidikan Indonesia. Dengan terlaksananya vaksinasi, harapan turunnya kasus penularan harian mulai membuahkan hasil. 

Karena itu, vaksin Covid-19 sebagai instrumen pengendalian virus diburu banyak negara. Tantangan silih berganti. Vaksin-vaksin ini hanya diproduksi segelintir negara produsen yang notabene adalah negara-negara maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun