Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pakar Vs Awam, Apakah Orang Tidak Boleh Berbicara Jika Bukan Kapasitasnya?

28 Januari 2021   16:21 Diperbarui: 29 Januari 2021   10:45 2317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang berbicara. (Foto: Pressmaster/Pexels) 

Di sisi lain, awam diharapkan untuk tidak berkomentar secara sembrono di luar bidang keahlian dan kemampuan karena ada dampaknya terhadap masyarakat.

Penulis sendiri sebenarnya kurang sepakat terhadap alasan bahwa ujaran si anu "dapat meresahkan masyarakat" yang harus dijadikan sorotan mengingat orang-orang zaman sekarang cukup rentan merasa tersinggung.

Di sisi lain, siapa pakar itu? Ini bisa menjadi bias ke hadapan publik. Akademisi saat ini dituntut untuk memiliki pengetahuan dari pelbagai disiplin keilmuan.

Harold Lasswell menyebut komunikasi sebagai "Who says what in which channel to whom and with what effects" (siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan pengaruh apa)

Pengertian itu selanjutnya masuk dalam elemen komunikasi:
- komunikator (who)
- pesan (what)
- media atau sarana (channel)
- komunikan (whom)
- pengaruh atau akibat (effect)

Mungkin pembaca ketika menyimak pemaparan di atas terlebih dahulu menelaah muatan kalimat. Di sisi lain, sebagian pembaca mungkin lebih dahulu mengecek siapa sosok Harold Lasswell, apa kapasitasnya dalam menjelaskan masalah komunikasi.

Sebagai pembaca, kita memiliki kebebasan untuk menafsirkan sebelum menerima atau menolak pesan yang disampaikan. Keraguan terhadap sesuatu juga langkah awal untuk dapat mencapai kedalaman.

Manusia entah dia pakar atau awam sama-sama berjalan untuk mencapai kebebasan dari rasa sakit. Tapi, kenapa tujuan baik selalu bertentangan?

Dalam masa kritis seperti sekarang, kita dapat memahami bagaimana masing-masing pihak yang sudah berkecimpung panjang dalam bidangnya berupaya untuk mengurangi potensi kerugian yang kelak harus ditanggung.

Di sisi lain, ketegangan pakar dan awam belakangan ini dapat dilihat dari kemunculan kejadian baru yang tiba-tiba memperlihatkan perubahan luar biasa di luar taksiran pihak konservatif.

Struktur dan gagasan yang ada selama ini adalah rancangan lama yang dirawat untuk mempertahankan situasi yang ada yang tidak disiapkan dalam menangkap perubahan mendadak yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun