Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenang Trump: Kamu Tidak Punya Baja, Kamu Tidak Punya Negara

26 Januari 2021   20:11 Diperbarui: 26 Januari 2021   20:21 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump meneken tarif baja dan aluminium didampingi pekerja, pada 8 Maret 2018. (Foto: YouTube/ITV News) 

Nah, ini menjadi kekuatiran para produsen baja. Jika ingin mengajukan aplikasi lagi, harus menunggu dua tahun.

Tentu menunggu dua tahun keadaannya sudah berbeda. Sekarang napas industri baja nasional di ujung tanduk. 

Imbasnya dapat merembet ke persoalan PHK terhadap seratus ribu pekerja, menurut Presiden KSPI Said Iqbal pada pekan lalu.

Semoga kabar tersebut tidak benar-benar terjadi. Tidak ada yang menginginkan kabar tersebut tersiar, tetapi ini pula kerisauannya yang harus dipikirkan.

Baja dari China memang sangat unggul dari segi harga lantaran pemerintah di sana memberikan pelbagai kebijakan subsidi.

Sedangkan produsen baja nasional harus berusaha keluar dari kutukan inefisiensi dari persoalan harga, lingkungan sampai ke teknologi permesinan.

Bukan hanya Indonesia yang khawatir. Produsen baja Amerika Serikat juga sama was-wasnya akan membanjirnya impor baja dari China pada 2021.

Tantangan lain yang harus mereka cari jalan keluarnya saat ini adalah kelebihan kapasitas baja global.

Karena itulah, industri baja di Amerika sempat menyerukan agar Presiden Joe Biden melanjutkan pengenaan tarif dan kuota impor baja dan aluminium 25 dan 10 persen warisan Donald Trump sejak 2018 lalu.

Soal tarif, ini menjadi satu bagian yang mewarnai perang dagang AS-China. Trump meneken pengenaan tarif tersebut pada 2018 silam di Gedung Putih didampingi para pekerja baja dan aluminium.

"Industri baja dan aluminium yang kuat sangat vital untuk keamanan nasional kita, sangat vital."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun