Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tren 2021, Ganti Mindset ke Great Reset

7 Januari 2021   00:00 Diperbarui: 7 Januari 2021   00:12 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. (Foto: Pexels.com)

Tren 2021 adalah perubahan untuk dunia. Great reset adalah contoh mindset dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang dibahas para pemimpin dunia dalam pertemuan World Economic Forum 2020. Model Great reset ini dapat dirujuk sebagai tren 2021 untuk mengubah mindset orang-orang yang mulai kaku dengan keadaan yang ada sekarang.

Great reset ini memang awam terdengar di Indonesia. Tetapi, pembahasannya sudah menjadi topik global yang sering dipercakapkan warganet dunia, terutama di Amerika. Jika diartikan lepas dalam bahasa Indonesia, great reset berarti penyetelan ulang secara besar-besaran.

Great reset diperkenalkan Pangeran Charles dan Klaus Schwab, ekonom sekaligus pendiri World Economic Forum (WEF) dalam pertemuan virtual WEF pada Juni 2020.

Pangeran Charles mengemukakan tujuan great reset berangkat dari refleksi bahwa pandemi adalah peluang untuk mengatur ulang ekonomi global dan memprioritaskan pembangunan berkelanjutan.

Dalam perubahan ini, Indonesia juga kemungkinan akan ikut terdampak mengingat tujuannya adalah bentuk pemulihan ekonomi global. Ditambah lagi, ada harapan bahwa semua pemimpin dunia dapat bersatu padu menjalankan gagasan ekonomi bersama dalam great reset ini.

Menurut Pangeran Charles, pandemi adalah konsekuensi akibar rusaknya hubungan antara manusia dan alam. Krisis ini dapat diperbaiki bila manusia mengakui saling ketergantungannya dengan semua makhluk hidup (the interdependence of all living things)

Di samping itu, para pengusaha diajak untuk mengakui bahwa kerusakan lingkungan yang ada saat ini tidak terpisahkan dari laju pertumbuhan yang tanpa batas.

Secara garis besar, lima poin great reset yang diuraikan Pangeran Charles:

  • Menangkap imajinasi dan keinginan umat manusia-perubahan hanya akan terjadi jika orang benar-benar menginginkannya
  • Pemulihan ekonomi harus menempatkan dunia pada jalan menuju penciptaan lapangan kerja, mata pencaharian, dan pertumbuhan yang berkelanjutan
  • Sistem harus didesain ulang untuk memajukan transisi net zero secara global. Harga karbon dapat menjadi upaya penting menuju pasar yang berkelanjutan
  • Ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi perlu diperkuat
  • Investasi harus diseimbangkan kembali. Mempercepat investasi hijau dapat menawarkan peluang kerja di bidang energi hijau, bio-ekonomi, ekowisata dan infrastruktur hijau.

Sementara, Klaus Schwab mengerucutkan great reset ke dalam tiga bagian utama:

  • Mengarahkan pasar kepada hasil yang lebih adil
  • Memastikan bahwa investasi memajukan tujuan bersama, seperti kesetaraan dan keberlanjutan
  • Memanfaatkan inovasi dari Revolusi Industri Keempat untuk mendukung kemaslahatan publik, terutama dalam menangani tantangan di sektor kesehatan dan sosial.
  • Kesenjangan yang besar

Nah, tidak semua orang sepakat dengan konsep great reset ini. Sociable.co menuliskan great reset merupakan agenda yang membuat perubahan total masyarakat di bawah rezim teknokrat dari birokrat yang ingin mendikte bagaimana dunia dijalankan dari atas ke bawah, memanfaatkan teknologi untuk melacak setiap gerakan orang dan menyensor dan membungkam siapa pun yang berani dan tidak menurut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun