Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tip Jaga Kesehatan Mata Ketika Kembali Belajar di Rumah, Sudah Siap Mencobanya?

3 Januari 2021   16:11 Diperbarui: 4 Januari 2021   10:25 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terlalu lama belajar di depan layar. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Pelajar dan siswa akan kembali belajar menghadapi semester genap tahun ajaran 2020/2021. Suasananya tidak berbeda jauh dibanding tahun lalu. Peserta didik akan kembali belajar dari rumah secara daring menghindari risiko penularan virus corona penyebab Covid-19.

Dalam masa ini, kesehatan mata perlu mendapat perhatian. Sebabnya, selama 9 bulan menjalani proses belajar dari rumah, pelajar dan mahasiswa telah menghabiskan banyak waktu melihat layar gawai atau perangkat komputer.

Dampaknya, peserta didik berisiko mengalami penurunan penglihatan miopi (rabun jauh) atau kelelahan mata (digital eye train).

Masalah kesehatan mata ini pernah dibahas Asosiasi Sekolah Jesuit Indonesia (ASJI) melalui webinar pada akhir tahun 2020 yang mengundang pembicara dokter spesialis mata, dr Martin Hertanto SpM.

Dari penjelasannya, gejala kelelahan mata antara lain, mata mudah lelah, buram, perih, dan kering sehingga siswa tidak fokus melihat materi. Selanjutnya, itu akan menimbulkan efek lain (non-ocular symptoms) seperti badan pegal dan sakit kepala.

Apa penyebab mata kelelahan? Dr Marten menjelaskan, pemicunya adalah tampilan visual materi pelajaran yang dibagikan ke layar gawai atau komputer siswa atau mahasiswa.

Akademisi dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, Bali, pernah menerbitkan artikel penelitian tentang pengaruh lama penggunaan gadget terhadap penurunan penglihatan siswa SDN di Sukmawati. Sample penelitian sebanyak 150 orang.

Hasil penelitian, menyebutkan sebagian besar anak yang menggunakan gadget di atas 2 jam per hari meningkatkan resiko kejadian penurunan tajam penglihatan anak usia sekolah dasar.

Kita memang tidak tahu sampai kapan belajar dari rumah akan diterapkan. Tetapi, persoalan kesehatan mata perlu menjadi atensi.

Jangan sampai ketika aktivitas belajar tatap muka dimulai setelah pandemi berakhir, seluruh siswa dalam satu kelas, misalnya, justru mengalami gangguan penglihatan mata yang tentunya berdampak terhadap pemahaman materi di kelas.

Berikut tips sederhana yang perlu dipersiapkan ketika kembali belajar di rumah secara daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun