Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Dugaan Kenapa Badan Romain Grosjean Tidak Terbakar Saat Terjebak Kobaran Api di F1 Bahrain

1 Desember 2020   01:38 Diperbarui: 1 Desember 2020   14:19 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuitan Justin Allgaier (tangkapan layar)

Balapan Formula 1 yang berlangsung di Bahrain pada Minggu, 29 November 2020, begitu mengguncangkan hati keluarga, ofisial, dan masyarakat yang menyaksikannya dari balik layar TV. Pebalap tim HAAS, Romain Grosjean, mengalami kecelakan hebat di tikungan 3 yang menyebabkan mobil terbelah dua dan membakar seluruh badan mobil. 

Kecelakaan itu bermula ketika ban kanan belakang Grosjean yang berputar sangat cepat di lintasan bersentuhan dengan ban kiri depan pebalap AlphaTauri, Daniil Kvyat di belakangnya.

Mobil Grosjean oleng keluar lintasan dengan kecepatan tinggi sebelum menghantam keras dinding pembatas hingga terbelah dan menembus material pembatas. Seketika itu, kobaran api membakar mobil dan membuat sesi balapan dihentikan sementara waktu. 

Syukurlah, pebalap asal Prancis itu berhasil keluar dari dalam kokpit, melompati pembatas itu untuk keluar dari kobaran api dibantu tim medis dan petugas keamanan yang bergerak cepat ketika kecelakaan itu terjadi. 

Setelah insiden itu, Grosjean dilaporkan mengalami luka bakar kecil di bagian tangan dan pergelangan kaki. Ia akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat. Hasil sinar-X menunjukkan, dia tidak mengalami patah tulang dalam kecelakaan itu.

FIA F1 Race Director Michael Masi menjelaskan proses investigasi awal telah berlangsung selama balapan dengan mengumpulkan semua data yang tersedia termasuk video rekaman detik-detik kecelakaan.


Keselamatan pebalap menjadi prioritas FIA selama bertahun-tahun, terutama setelah kecelakaan fatal pebalap tim F1 Marussia, Jules Bianchi di GP Jepang pada 2014 silam yang menyebabkan dirinya koma hingga meninggal dunia 9 bulan kemudian. FIA kemudian mengeluarkan regulasi yang mewajibkan tim memasang fitur halo di bagian kokpit sejak musim 2018. 

Halo inilah yang dianggap menjadi faktor terbesar yang membantu Grosjean selamat dari cedera parah akibat hantaman keras dinding pembatas.

Jika halo berhasil menyelamatkan Grosjean dari benturan material keras, bagaimana dengan kobaran api yang menjebak dia selama kurang lebih 28 detik menurut laporan yang dihimpun SkySports?

Pertanyaan ini timbul di benak saya selama menyaksikan lanjutan balapan. Ada keingintahuan sekaligus rasa was-was. Meski Grosjean selamat, semangat para pebalap dan penggemar barangkali sedikit mengendur setelah insiden itu, apalagi setelah sesi balapan dilanjutkan, insiden kedua juga terjadi: mobil Lance Stroll terguling akibat bertabrakan dengan Daniil Kvyat, pebalap yang sama dalam menyebabkan kecelakaan Grosjean. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun