Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Baik Rentan Dijahati, Ini 4 Tanda Toxic Relationship

23 November 2020   16:03 Diperbarui: 23 November 2020   16:21 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan. (Foto: Pixabay/Farmgirlmiriam)

Toxic relationship menjadi definisi populer untuk menjelaskan bagaimana pasangan tidak memberi dukungan ketika salah satu menghadapi masalah. 

Dalam beberapa kasus, toxic relationship sering dihubungkan dengan kesewenangan pihak laki-laki untuk melukai pasangan perempuannya.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan perempuan bisa melakukan tindakan yang tergolong toxic relationship.

Toxic relationship diperkenalkan oleh Dr Lillian Glass, ahli komunikasi dan psikologi Amerika Serikat. Dikutip dari Time, Glass mendefenisikan toxic relationship sebagai hubungan apapun yang tidak saling mendukung, selalu ada konflik dan salah satu pasangan berusaha melemahkan yang lain, ada persaingan, ada rasa tidak hormat dan kurangnya kecocokan.

Sayangnya, toxic relationship kerap dimaklumkan sebagai sesuatu yang wajar karena berharap pasangan dapat mengubah kebiasaan buruknya di waktu mendatang.

Pemakluman seperti ini memang rumit untuk dicari jalan keluar sebab memang dianggap tidak ada masalah.

Everybody's changing. Orang bisa berubah karena alasan-alasan yang tidak terduga. Ibarat kata, dari awalanya berkata, "Oh, sayangku, engkaulah mawar yang menyemai kekeringan batinku," beberapa bulan kemudian menjadi, "*******".

Singkatnya, komitmen dalam hubungan menjadi rusak karena keegoisan semata. Pada akhirnya, toxic relationship selalu merujuk pada kepribadiaan seseorang.

Empat poin berikut ini menjelaskan tanda-tanda toxic relantionship berdasarkan pengalaman pribadi dan sumber literatur digital yang ada.

1. Merasa tidak enak batin
Orang Indonesia umunya senang memendam perasaan. Ada beberapa hal yang dimaklumi, ada juga yang tidak. Tetapi, jika kamu sudah merasa tidak enak batin, sungkan terhadap pasangan, itu adalah tanda toxic relationship.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun