Lewis Hamilton mendapat gelar juara dunia musim 2020 dalam waktu 4 bulan. Jangka waktu yang sangat cepat dibanding musim-musim sebelumnya.
Ini semua tercapai berhubung pandemi corona menjangkit banyak negara. Kalender F1 turut dirombak dan diperpendek menjadi 17 grand prix (GP) bulan dari musim sebelumnya 21 GP.
Balapan yang seharusnya start pada Maret akhirnya digeser pada Juli di sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Pada akhirnya, GP Turki menjadi saksi kemenangan Lewis Hamilton sekaligus memantapkan gelar juara dunia ke-7 pada 15 Nopember 2020.
Ia menyamai rekor Michael Schumacher dalam perolehan gelar juara dunia terbanyak sepanjang sejarah F1.
Pencapaian fenomenal. Geliat Lewis Hamilton sudah terlihat dari musim 2014. Ia memutus dominasi pebalap Jerman Sebastian Vettel dalam meraih gelar juara empat musim berturut-turut.Â
Faktor yang mendukung kemenangan Lewis turut dipengaruhi peforma tim Ferrari yang melempen (sementara ini menempati posisi ke-6 klasemen konstruktor), sementara Max Verstappen empat kali gagal menyelesaikan balapan.
Tetapi, diakui atau tidak, Lewis dan Mercedes musim ini begitu tangguh. Sejauh ini, dari 14 seri yang sudah terlewati, Lewis mencatatkan 6 kali lap tercepat di tiap grand prix.Â
Tidak heran bila muncul dagelan di internet bahwa pebalap lain hanya mempunyai ambisi untuk memperkecil jarak dengan Lewis Hamilton yang hampir dipastikan menang di tiap grand prix.
F1 masih menyisakan 3 grand prix lagi hingga Desember nanti. Tetapi setidaknya, ada dua peristiwa menarik yang saya amati sejak Lewis start dari GP Austria hingga di Turki.Â