Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kuatkan Petani dan Nelayan dalam Melawan Pandemi Corona

4 April 2020   02:37 Diperbarui: 4 April 2020   03:08 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nelayan (Foto: Kompas.com)

Pandemi corona mengguncang dunia. Tidak seorang pun menduga kehadirannya yang sangat cepat dan tiba-tiba.

Keadaan saat ini menjadi paradoks. Kita hidup di era globalisasi dan digitalisasi yang menuntut segala tindakan diukur dengan kecepatan. Namun, dalam sekejap waktu, semua orang sekarang harus berhati-hati.

Ini sebuah konsekuensi logis ketika pandemi datang. Ada kekhawatiran terhadap badan. Informasi sebagai asupan otak yang menyebar cepat tidak terlalu dibutuhkan. Keakuratan dan poin utama sangat dinantikan. 

Kita seperti kembali ke era-era konservatif sebelum digitalisasi. Berterimakasihlah kepada paradoks karena kita mempunyai waktu untuk merefleksikan eksistensi manusia dan kehidupan yang menyala. Manusia pulang ke asali, seperti bayi yang melihat dunia kali pertama dalam ketelanjangannya.

Pandemi corona setidaknya memeras otak manusia untuk menghindari dua pukulan telak terhadap dunia kesehatan dan perekonomian.

Pada kesempatan ini, saya akan membahas imbas terhadap sektor perekonomian. Beberapa akademisi dan ekonom mengungkapkan perkiraan umum bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini terkoreksi di bawah 5%.

Sektor keuangan mencari solusi terbaik dari kemungkinan perputaran uang yang terganggu. Demikian juga sektor riil di mana partisipasi dan kontribusi masyarakat cukup banyak terlibat di dalamnya.

Semua lini di sektor riil hampir terpukul akibat pandemi corona. Perindustrian dan perdagangan mendapat tekanan dari menurunnya aktivitas dan pergerakan lalu lintas barang dan jasa, sunyinya keramaian dari manusia.

Mari melihat ke lini yang paling dekat dengan keseharian kita, yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai pedagang kelontong, pembuat tahu-tempe, sopir angkutan umum. Kalangan menengah ke bawah sangat rentan akibat perubahan ini.

Syukurlah, pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan insentif untuk mengurangi tekanan akibat corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun