Aku malu menemuimu, bulan yang sunyi dan safi
Cahayamu adalah panggilan kerinduan di petang
Langitmu adalah keadilan akhir
Senyumku adalah nyanyian menyambut kembali
Di sana, ketika belantara menjadi sunyi dan tandus
membakar bunga-bunga, kau menghembus cahayamu
dengan berkata tiada kepadaku
Aku tidak melihat apa-apa lagi
Di antara bintang semua tenang, mengetuk harapan yang samar-samar
Ia memandang ketika mendengar bahwa aku harus bangun esok pagi
walau matahari tiada mengubah hidupku
Aku merasa akan datang kembali
untuk mengatakan betapa indah cahayamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!