Ada beragam berita beredar luas di masyarakat hampir di setiap lini masa media sosial.
Media seperti tidak kehabisan bahan untuk pemberitaan.
Lantas, kita bertanya, bagaimana seandainya tidak ada peristiwa untuk diberitakan? Apa yang akan dilakukan wartawan?
Sebelum sampai pada pembahasan, saya hendak menyampaikan sebuah ungkapan yang saya dapatlan sewaktu menggeluti dunia jurnalistik kampus. Ungkapan ini disampaikan media massa terkemuka AS---saya tidak ingat persis namanya, barangkali The New York Times---yang menyebutkan bahwa, "tidak ada berita yang tidak kami beritakan."
Semua peristiwa adalah berita dan dapat diberitakan. Namun, sebuah berita diukur berdasarkan nilai berita.
"Anjing memakan tulang" adalah informasi yang dapat diberitakan.Â
Namun, berita semacam ini kurang bernilai untuk disampaikan kepada publik.
Berbeda halnya, ketika "Anjing memakan tulang kaki manusia", ini menjadi berita besar.
Apa saja nilai-nilai berita itu akan saya ulas di artikel berikutnya.
Bagi media nasional, masalah pencarian berita mungkin bukan sesuatu yang perlu dipikirkan keras. Ada banyak bahan berita dari Sabang sampai Merauke yang masuk ke dapur redaksi.
Karena itu, media nasional boleh dikatakan sebenarnya lebih dipusingkan untuk menentukan berita mana yang layak ditampilkan.