Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

10 Daftar Toko Oleh-Oleh di Karanganyar dan Tawangmangu

4 Januari 2019   17:53 Diperbarui: 4 Januari 2019   18:25 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buapti Karanganyar Juliyatmono saat memberi sambutan pada pembukaan toko oleh-oleh Buigo, Popongan, Karanganyar, Sabtu (8/12/2018) Foto: Diskominfo Kabupaten Karanganyar

Setelah menikmati kunjungan di sejumlah objek wisata Karanganyar, perjalanan belum lengkap jika tidak membawa oleh-oleh untuk dibagikan kepada rekan kerja atau sanak saudara.

Oleh-oleh Karanganyar itu bisa dipilih, apakah mau berbentuk kerajinan tangan atau makanan. Misalnya, grubi, durian, blankon, dan sebagainya.

Wisatawan dapat mengunjungi toko oleh-oleh atau langsung menuju sentra pembuatannya.

Berikut ini penulis rangkum toko oleh-oleh Karanganyar atau sentra kerajinan dan makanan khas Karanganyar.

1. Ubigo, Karanganyar

Ubigo merupakan nama pusat oleh-oleh Karanganyar yang baru saja diresmikan Bupati Karanganyar Juliyatmono pada awal Desember 2018.

Dikutip dari karanganyarkab.go.id, pusat oleh-oleh Ubigo menjajakan beragam produk UMKM. Produk unggulan di sini adalah Bollen Ubigo yang berbahan dasar ubi ungu dan bligo yang notabene merupakan hasil alam dari Karanganyar.


Pusat oleh-oleh Ubigo terletak di Kelurahan Popongan, kota Karanganyar.

2. Toko oleh-oleh Javenir, Tawangmangu

Nama Tawangmangu sudah populer sekian tahun sebagai tempat wisata di Soloraya. Udaranya sejuk karena terletak di lereng Gunung Lawu.

Di sini, wisatawan dapat membeli oleh-oleh mereka di toko oleh-oleh Javenir. Letaknya bersebelah taman Balekambang atau pintu masuk menuju air terjun Grojogan Sewu.

Toko oleh-oleh ini menjual pelbagai macam pakaian batik, kerajinan tangan, dan makanan lokal. Salah satunya grubi, makanan ringan yang berbahan dasar ubi manis.

Toko oleh-oleh Javenir, Tawangmangu. Foto: Dok. Pribadi
Toko oleh-oleh Javenir, Tawangmangu. Foto: Dok. Pribadi
3. Warung oleh-oleh Slamet, Tawangmangu

Masih dari Tawangmangu. Di bagian timur terminal, di pinggir jalan Solo-Tawangmangu, terdapat beberapa kios yang menjual makanan lokal, semisal grubi, keripik tempe, teh Kemuning, dan sebagainya.

Salah satu penjualnya adalah Slamet. Meski warung sederhana, Slamet nyatanya menjual banyak jenis makanan ringan lokal.

Untuk grubi, Slamet mematok harga beragama, mulai dari Rp5.000, Rp10.000, atau Rp60.000 tergantung pada isi kemasan.

Makanan ringan di warung Slamet, Tawangmangu, Foto: Dok Pribadi
Makanan ringan di warung Slamet, Tawangmangu, Foto: Dok Pribadi
4. Warung durian Srikandi, Kecamatan Kerjo

Anda penggemar durian? Ada baiknya berkunjung ke warung durian Srikandi di Kecamatan Kerjo. Srikandi menawarkan durian yang dipetik dari kebun di belakang rumahnya.

Lokasinya terletak di Dusun Bligo, Desa Kuto yang juga dikelilingi perkebunan karet.

Wisatawan dapat mencicipi langsung buah durian di gazebo yang didirikan di area perkebunan karet. Atau, durian itu dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk dibagikan kepada teman-teman atau sanak saudara.

Warung Durian Srikandi, Kecamatan Kerjo. Foto: Dok. Pribadi
Warung Durian Srikandi, Kecamatan Kerjo. Foto: Dok. Pribadi
5. Rumah Madu, Terminal Makutoromo, Karangpandan

Masih tentang durian. Penggemar durian juga dapat menemukan buah durian lokal Karanganyar di Rumah Madu yang terletak di dalam komplek terminal wisata Makutoromo, Kecamatan Karangpandan.

Ada durian Pablengan Matesih dan durian Kerjo. Di sini, durian itu diolah menjadi getuk, timus durian, es durian dan ketan durian.

Karena durian merupakan makanan yang tidak awet lama, wisatawan yang menempuh perjalanan jauh dapat memilih paket durian yang dikemas agar awet lebih lama saat menempuh perjalanan dengan jangka waktu lama atau seharian.


Devi, koordinator Rumah Madu Karangpandan, menunjukan durian yang dijual di Rumah Madu. Foto: Dok. Pribadi
Devi, koordinator Rumah Madu Karangpandan, menunjukan durian yang dijual di Rumah Madu. Foto: Dok. Pribadi
6. Pengrajin Blangkon, Matesih

Selain makanan, wisatawan juga dapat memilih blangkon sebagai oleh-oleh. Blangkon ini diproduksi oleh Seno Aji, warga Desa Wisata Girilayu, Kecamatan Matesih.

Dikutip dari Tribunsolo.com, Minggu (5/8/2018) Seno Aji sudah merintis kerajinan pembuatan blangkon ini sejak 1992.

Blangkonnya banyak diminati seniman asal Solo, Yogyakarta, Blitar, Madura, dan wilayah Jawa Timur lainnya.

Semua blangkon dibuat manual memakai tangan tanpa bantuan mesin.

Blangkon buatan pengrajin 'Seno Aji', Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar. Foto: TribunSolo.com
Blangkon buatan pengrajin 'Seno Aji', Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar. Foto: TribunSolo.com
7. Kincir angin, Karangpandan

Warga Karanganyar yang kreatif memang tiada habisnya. Kali ini, ada pengrajin kincir angin di Kecamatan Karangpandan.

Pengrajin kincir angin itu adalah Sugiyarto. Dia membuat kincir angin di kediamannya yang terletak di Dusun Bloro, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangapandan.

Mainan kincir angin tersebut terbuat dari kayu.

Sugiyarto menjual kincir angin dengan kisaran harga Rp50.000-Rp200.000.

Kincir angin karya Sugiyarto, Kecamatan Karangpandan. foto: TribunSolo.com
Kincir angin karya Sugiyarto, Kecamatan Karangpandan. foto: TribunSolo.com
8. Miniatur Kapal dan Rumah Adat, Mojogedang

Bagi Anda yang menyukai kisah-kisah Kerajaan nusantara terdahulu, ada baiknya berkunjung ke RT01/RW13 Dusun Sabrang Lor Kali, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang. Tempat ini berjarak kurang lebih 15 kilometer di bagian utara Karanganyar, Jawa Tengah.

Di sana, Anda dapat menemukan pengrajin miniatur kapal dan rumah adat. Pengrajin itu bernama Idris. Istimewanya, beberapa miniatur kapal itu merupakan kapal dari Kerajaan Majapahit.

Selain itu, Idris juga membuat miniatur rumah adat Joglo. Miniatur dibuat dari bambu dan kertas bekas semen sehingga dapat mengurangi sampah di lingkungan sekitar.

Miniatur kapal dan rumah adat dijual di kisaran Rp100.000 sampai Rp300.000.

Miniatur kapal karya Idris, Kecamatan Mojogedang. Foto; TribunSolo.com
Miniatur kapal karya Idris, Kecamatan Mojogedang. Foto; TribunSolo.com
9. Toko oleh-oleh Lawu

Toko oleh-oleh Lawu terletak di perempatan Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar. Tempatnya strategis dan mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan Solo-Tawangmangu.

Di sini, wisatawan dapat menemukan kue bolu Prabu, grubi, keripik jamur dan makanan lokal lainnya sebagai oleh-oleh. Toko ini buka setiap hari dari pukul 08.00-21.00 WIB.

Toko Oleh-oleh Lawu, Desa Papahan, Karanganyar. Foto: Dok. Pribadi
Toko Oleh-oleh Lawu, Desa Papahan, Karanganyar. Foto: Dok. Pribadi
10. Kopi Lawu

Penikmat kopi tentu tidak asing dengan Kopi Lawu. Di Karanganyar, varian kopi Lawu ini bisa ditemukan dalam bentuk kopi Jenawi atau kopi Gondosuli, merujuk pada tempat penanamannya. Jenawi dan Gondosuli berlokasi di lereng Gunung Lawu tetapi terpisah Kecamatan.

Gondosuli merupakan nama Desa di Kecamatan Tawangmangu sementara Jenawi merupakan Kecamatan tersendiri.

Pengunjung dapat membeli bubuk kopi Lawu dan varian ini sejumlah cafe yang ada di Karanganyar dan Tawangmangu. Satu di antaranya adalah Kedai Kopi Rahayu yang berlokasi di Jalan Raya Tawangmangu No.39, Beji, Kecamatan Tawangmangu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun