Saya sempat membaca sebuah kalimat yang mengatakan kurang lebih begini, jika ada dua kubu berseteru, perlihatkan video kucing kepada mereka. Tingkah dan gerak gemulai kucing dinilai akan meredakan ketegangan dan membuat orang-orang itu terhibur.
Prabowo Subianto barangkali termasuk di antara kumpulan para pecinta kucing. Lewat Instagram, Kamis (16/8/2018) akun @prabowo mengunggah sebuah foto seekor kucing putih bercorak abu-abu tengah tertidur di lantai kayu. Di hadapan kucing itu, terdapat sepasang sepatu hitam kusam dengan beberapa sobekan di sisi dalam sepatu. Pada keterangan foto, akun @prabowo menuliskan "Selamat pagi dan selamat beraktifitas!"
Ini bukan kali pertama Prabowo bersanding dengan kucing. Akun Twitter @FeryMokoginta pernah mengunggah dua foto yang memperlihatkan Prabowo sedang memberikan makanannya kepada seekor kucing di sebelahnya, Senin (16/7/2018).
"Ternyata Bapak Ini Pecinta Kucing Kampung Juga, yang lain sibuk makan, ini bapak malah sibuk berbagi makanan sama kucing," demikian akun @FeryMokoginta memberikan keterangan pada foto yang diunggahnya.
Dan berdasarkan postingan akun resmi Partai Gerindra, diketahui bahwa lokasi foto tersebut diambil di kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara.
"Dan Pak @prabowo bukanlah seorang aktor yang hobinya berakting," tambah akun Twitter @Gerindra dikutip TribunWow.com, Selasa (17/7/2018).
Apa artinya ini? Saya mulai berpikir, apa Prabowo ingin meruntuhkan alam pikir masyarakat Indonesia? Seorang Jenderal dengan kelemahlembutan di baliknya.
Melihat sosok Prabowo selama ini, cukup adil untuk menghubungkannya dengan dunia militer yang keras dan penuh dengan disiplin. Prabowo terbentuk dengan tongkat komando dan prajurit yang dipimpinnya. Akan tetapi, ya seperti yang saya katakan tadi, saat saya melihat foto-foto itu, atribut militer yang telah lama melekat pada Prabowo, seketika hilang. Dari foto itu, saya membayangkan seorang perwira dengan kucing di sebelahnya, bukan singa, macan, ataupun elang.
Satu gambar menyimpan seribu makna. Satu cara agar kita bisa meluaskan interpretasi foto tersebut adalah mendengar pendapat orang lain atau membaca komentar netizen, walau tipis kemungkinan. Memang benar, sebagian besar komentar yang tertulis pada postingan tersebut justru terkesan saling menjatuhkan Prabowo dan Joko Widodo, sebagian lainnya merupakan nasihat ketus kepada akun-akun lain untuk bertutur kata sopan dalam memberikan komentar.
Saya sampai merasa bosan dan pesimis bisa menemukan satu dari seribu komentar yang sekiranya bernada positif. Ah sudahlah, nasib. Ternyata, foto seekor kucing tidak selamanya bisa meredakan suasana ketegangan.
Itu soal kucing. Bagaimana dengan sepatu lusuh di sebelah kucing tersebut? Ini bisa memberikan citra lain kepada masyarakat.
