Mohon tunggu...
efrat daniel
efrat daniel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

God bless us.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Pemikiran George Hebert Meud mengenai Interaksionisme Simbolik dan Lain-Lain

6 Oktober 2022   10:17 Diperbarui: 6 Oktober 2022   10:23 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

George Herbert Mead ( 1863 -- 1931)

Lahir di South Hatley Massachussets pada 27 Februari 1863. Mendapat gelar Sarjana Muda pada tahun 1883 di Oberlin College. Universitas Harvard dan Leipzig menjadi pilihan Mead untuk melanjutkan studinya pada 1887. Setelah lulus, ia didaulat menjadi dosen di Universitas Michigan pada tahun 1891, dan pindah ke Universitas Chicago tahun 1894 atas undangan John Dewey yang nantinya di Universitas ini, Mead akan menginisiasi perspektif Interaksionisme Simbolik dan dikenal sebagai Mahzab Chicago. Sumbangan besar pemikiran Mead dipaparkan melalui karya yang berjudul Mind, Self and Society (dipublikasikan pada tahun 1934) yang merupakan kumpulan bahan mengajar kuliahnya di kelas. Ia meninggal pada tahun 1931 di rumah sakit akibat gagal jantung yang dideritanya.

Interaksionisme simbolik

Teori ini mempunyai inspirasi yang baik, tetapi analisisnya masih kurang dalam dan  spesifik sebagaimana diajukan G.H. Mead. hubungan simbolik berdasarkan pada ide-ide tentang individu serta interaksinya dengan masyarakat. interaksi simbolik menekankan hal yang menjadi ciri sekaligus pembeda antara manusia dan hewan, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Perspektif ini menekankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai sebuah proses yang memungkinkan manusia membentuk serta mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi lawan interaksinya.

Mind, Self, Society

Melalui karya terbitan tahun 1934 ini, Mead megambil tiga konsep kritis yang saling berkaitan satu sama lain guna menguatkan perspektif interaksionisme simbolik. tiga konsep itu secara khusus mengungkapkan tentang bahasa, hubungan sosial serta reflektivitas. Penjabaran lebih lanjut sebagai berikut :

Mead mendefinisikan pikiran sebagai suatu proses percakapan seorang menggunakan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri individu, pikiran artinya kenyataan sosial. Pikiran muncul dan  berkembang melalui proses sosial. Mead menganggap bahwa proses sosial mendahului pikiran, maksudnya pikiran didefinisikan secara fungsional di mana akan muncul setelah seorang individu hendak atau sedang berinterraksi. Pikiran menjadi istimewa karena dapat mengembangkan kemampuan individu untuk memunculkan beragam respons, termasuk pula respon komunitas secara holistik. Bagi Mead, ketika indivisu melakukan sesuatu, artinya ia sedang memberi respon terorganisir eksklusif, dan ketika seorang memiliki respon dalam dirinya, ia memiliki apa yang disebut sebagai pikiran oleh Mead

  • Self  (diri)

Self atau diri, berdasarkan Mead ialah ciri khas dari manusia yang tidak dimiliki hewan. Diri artinya kemampuan guna mendapatkan pendefinisian diri sendiri sebagai sebuah objek berdasar perspektif yang berasal dari orang lain, atau masyarakat. Namun tidak hanya itu, diri juga dikatakan Mead sebagai kemampuan spesifik menjadi subjek, artinya diri ada dan berkembang melalui aktivitas interaksi sosial serta bahasa. Sebab menurut Mead, tidak mungkin seorang individu mendefinisikan dirinya tanpa adanya pengalaman sosial.

  • Society (masyarakat)

Melalui karyanya juga, Mead menggunakan istilah warga  ( society) yang berarti proses sosial tanpa henti yang mendahului dua poin sebelumnya. Dikatakan oleh Mead bahwa masyarakat penting kiprahnya dalam membuat pikiran serta diri. pada taraf lain, dari Mead, masyarakat mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisir yg diambil alih oleh individu dalam bentuk "saya" (me). Dari bentuk individu sebagai objek ini, Mead menekankan bahwa individu atau kelompok di luar diri sang objek memiliki peran yang lebih kuat dalam mendefinisikan atau memaknai sang objek, mereka juga memberi si objek kemampuan melalui kritik langsung kepada si objek guna mengendalikan diri mereka sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun