Mohon tunggu...
Demara Efrandsa Assabella
Demara Efrandsa Assabella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anaknya Papa Jon

I like the sun but not with the light Elvano

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Singkat Adanya Bulan Ramadhan

18 November 2021   09:31 Diperbarui: 18 November 2021   09:49 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan Ramadhan dikenal sebagai Bulan Puasa yang berlangsung setahun sekali. Di Bulan Puasa ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan, minum, dan jima` (berkumpulnya suami dan istri), dan hal-hal lain yang diperintahkan untuk menahannya sejak matahari terbit hingga terbenam.

Puasa Ramadhan dilakukan selama bulan suci Ramadhan selama 29 sampai 30 hari. Puasa adalah rukun Islam ketiga yang mana umat Islam diwajibkan untuk menunaikannya.

Sejarah Bulan Ramadhan

Sebelum puasa wajib, umat Islam mengamalkan puasa pada hari Asyura 10 Muharram. Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah setelah eksodus, ia melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada setiap hari.

Ditulis dalam buku Jami` Al Bayan oleh Imam At Thobari dijelaskan bahwa Muadz bin Jabal ra berkata: Ketika Rasulullah datang ke Makkah, dia cepat berpuasa Asyura dan berpuasa tiga hari dalam sebulan. Sejarah Bulan Ramadhan sudah ada sejak tahun kedua Hijriyah. Allah memerintahkan umat Islam untuk berpuasa selama bulan Ramadhan, yang tertulis dalam Al-Qur'an:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Qs. Al-Baqarah : 183)

Saat berpuasa untuk pertama kalinya, umat Islam harus berpuasa hingga matahari terbenam. Saat berbuka puasa, mereka diperbolehkan makan, minum, dan berhubungan intim hingga menunaikan shalat Isya dan tidur. Namun, setelah itu, mereka tidak diperbolehkan makan atau minum sampai sepulang kerja.

Rasulullah bertanya kepada orang-orang Yahudi mengapa mereka berpuasa. Orang-orang Yahudi kemudian menjawab bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari di mana Allah menyelamatkan  Musa dan kaumnya dari kejaran Fir'aun.

Ketika Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah, beliau juga berpuasa pada hari itu dan memerintahkan semua orang untuk berpuasa pada hari itu juga. Kemudian, ketika perintah puasa Ramadhan dikeluarkan, puasa Asyura boleh ditinggalkan. Dan saat itu, Qs Al Baqarah ayat 183 memerintahkan umat Islam untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Qs Al Baqarah : 185)

  1. Syarat Wajib Puasa di Bulan Ramadhan. Berikut syarat-syarat puasa Ramadhan yang baik dan benar: 
  •  Memiliki keyakinan Muslim atau menjadi seorang Muslim. 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun