Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dialektika Konfigurasi Capres Jelang 2024

6 September 2022   13:17 Diperbarui: 7 September 2022   10:05 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkaian foto lukisan para presiden Republik Indonesia tergambar di sebuah tembok di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu (18/8/2021) (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Setiap tempat dan kesempatan harus dijadikan momentum untuk memberikan pendidikan politik. Para elit Parpol harus bersinergi dengan semua stakeholder untuk memberikan pencerahan. Dan bisa hadir di mana saja termasuk di kampus, dalam kepentingan memberikan pendidikan dan edukasi politik.  

Mengapa harus di kampus? Karena di kampus merupakan tempat bernaungnya kaum intelektual. Dan perjumpaan dengan kaum intelektual merupakan keniscayaan, untuk bersama sama bersinergi melakukan pendidikan politik. Yakni politik yang bersentuhan dengan urusan kemasyarakatan.

Ganjar Pranowo salah satu figur Capres yang sering hadir di kampus, selain menjadi pemateri sekaligus melakukan pendidikan politik yang berkaitan dengan dimensi kemasyarakatan, pemerintahan dan kepemimpinan. 

Perjumpaan Ganjar Pranowo dengan kaum intelektual ini sangat positif guna sharing informasi dan penguatan wawasan terkait dimensi tersebut.

Karena kita tahu, urusan kemasyarakatan ada di semua aspek kehidupan. Dan di setiap aspek tersebut, dibutuhkan intervensi kebijakan politik agar pergumulan yang mencuat bisa mendapatkan solusinya. Itulah  sebabnya mengapa dibutuhkan peran pendidikan politik, agar publik terlibat secara partisipatif dalam menyalurkan aspirasinya.

Hanya dengan pendidikan politik, maka dialektika politik akan menjadi produktif dan berkualitas. Publik akan dapat menerima realitas dan dinamika konfigurasi politik secara dewasa. Serta dapat menghargai setiap preferensi politik secara objektif.

Karena seperti apa konfigurasi politik yang akan terbangun oleh para elit Parpol ke depan, waktulah yang akan menjawabnya. Apakah nantinya akan ada dua atau tiga pasangan Capres, dan siapa saja figur Capres yang bakal berkontestasi dalam Pilpres 2024, kelak pada saatnya akan terjawab.

Yakinlah pada akhirnya politik akan menemukan jalannya. Kita tunggu saja muaranya, sembari tetap mengedepankan suasana kondusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun