Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Emas Olimpiade, Pandemi dan Dirgahayu Kemerdekaan RI

2 Agustus 2021   18:09 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:24 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tiga momentum krusial di bulan Agustus ini, menjadi spirit utama bagi segenap elemen bangsa dalam mengaktualisasikan nilai nilai Keindonesiaan kita.

Tiga momentum tersebut yakni pertama, dampak Pandemi Covid19 yang meremukkan sendi kehidupan berbangsa kita. Kedua, momentum Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 tahun yang menjadi refleksi atas berdirinya negara Indonesia merdeka.

Serta ketiga, momentum perolehan emas Olimpiade dari cabang Bulutangkis pada Senin ini, lewat pasangan ganda putri Greysia Pollii dan Apriyani Rahayu yang memberikan rasa kebanggaan dan menorehkan sejarah buat bangsa Indonesia.

Harus diakui dalam masa masa sulit Pandemi saat ini, perolehan emas Olimpiade lewat pasangan ganda putri menjadi pelipur lara bagi segenap bangsa Indonesia. Serta menjadi imun penyemangat bagi bangsa ini yang lagi berjuang keras melawan virus covid19.

Indonesia memang lagi tertatih tatih menghadapi masa Pandemi Covid19. Berdasarkan update data pada tanggal 1 Agustus 2021, secara akumulatif ada 3.440.396 kasus positif Covid19 di Indonesia.

Segala upaya dan kerja keras sudah dilakukan Pemerintah bersama sama dengan semua stakeholder di tanah air, untuk mengatasi Covid19. Serta bertahan dengan segala upaya agar tidak kolaps sebagai dampak Pandemi yang belum berkesudahan.

Tidak terhitung lagi jumlah masyarakat, dokter dan tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan menjadi korban. Juga tidak terhitung besarnya anggaran negara yang terkuras hanya demi bangsa ini tidak terpuruk. Serta begitu banyak masyarakat yang terhimpit krisis ekonomi karena kehilangan pekerjaan dan usaha.

Makanya wajar jika rakyat Indonesia sangat kesal saat Stasiun TV MBC Korea Selatan 'mempermalukan' Indonesia dalam siaran Open Ceremony Olimpiade Tokyo lewat narasi yang tidak relevan. Walau sudah meminta maaf, tapi rasanya kekesalan itu belum hilang dalam benak kita.

Bagaimana tidak kesal di Indonesia K-POP dan Drakor begitu diidolai, namun sebaliknya Stasiun TV negara ginseng justru sengaja menyoroti soal vaksinasi di Indonesia. Padahal apa urusannya negara lain menyinggung soal vaksinasi pada event Olimpiade yang seharusnya mengedepankan dimensi sportivitas dan humaniora.

Makanya kemenangan pasangan ganda putri Greysia Pollii dan Apriyani Rahayu atas pasangan Cina Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan, telah menorehkan kekuatan bangsa Indonesia  tidak bisa diremehkan. Perolehan emas di ajang Olimpiade adalah pembuktian, bahwa Indonesia masih sejajar dengan negara lain dalam ranah olahraga global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun