Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepadamu, Jokowi-Ma'ruf, Kami Titipkan Keselamatan Negara

20 Oktober 2019   13:49 Diperbarui: 20 Oktober 2019   15:35 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Jokowi-KH Ma'ruf Amin | Dok. detiknews.com

"Tetaplah Jagalah Keselamatan Negara dan Keselamatan Revolusi." (Sukarno)

Sebuah adagium dari sang Proklamator Sukarno diatas, saya ambil untuk  menjadi prolog buat pasangan Joko Wdodo-KH Ma'ruf Amin yang hari ini resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) masa jabatan 2019-204 di gedung MPR/DPR RI. Adagium tersebut agar keduanya tidak melupakan amanat Sang Proklamatar saat bertugas nanti.

Sebagai pendukung yang menjadi bagian dari perjuangan Jokowi Ma'ruf dalam Pilpres kemarin, saya turut bangga melihat kedua Negarawan itu resmi memimpin Negara Republik Indonesia yang rakyatnya berada dari Sabang sampai Marauke. Bangga karena Jokowi bisa memimpin kembai untuk kedua kalinya. Satu suara yang kami bisa  berikan  dalam Pilpres kemarin, itulah hasil dari perjuangan,  hanya agar Jokowi Ma'ruf bisa memimpin Indonesia tercinta.

  • Tidak banyak yang diminta dari Pelantikan Jokowi Ma'ruf. Satu point saja, agar keduanya bisa terus menjaga keselamatan negara ini. Sebagaimana amanat Bung Karno  dalam masa revolusi dulu, agar keselamatan negara ini harus terus dijaga. Agar Indonesia bisa tegak selama lamanya. Pada tahun 1933 dalam risalah Mencapai Indonesai Merdeka yang dibuatnya, Sukarno menegaskan, "Indonesia tanah air yang mulia, tanah air kita yang kaya. Disanalah kita berada untuk selama lamanya."

Delapan puluh enam tahun yang lalu, gagasan Mencapai Indonesia Merdeka yang dirisalakan Bung Karno telah membuahkan hasil, Sampai hari ini Indonesia masih terus ada dan sebagian besar rakyatnya mempercayakan amanat kepada Jokowi Ma'ruf. Walau faktanya, masih ada upaya dari segelintir oknum tidak bertanggung jawab agar Indonesia terus mengalami turbulensi kebangsaan. Turbulensi yang jika tidak diatasi secara cermat, Indonesia akan terdegradasi dan hancur berkeping keping. Indonesia yang hanya akan tinggal nama.

Doc Jokowi
Doc Jokowi

Melewati turbuesi kebangsaan yang diwarnai dengan guncangan sosial kemasyarakatan sebagai dampak kumpulan hoaks dan provokasi, bukanlah hal mudah. Sudah banyak korban yang berjatuhan, karena karena perbuatan oknum yang terus mendegradasi bangsa ini. Sudah banyak sesama anak bangsa yang terpolarisasi, karena termakan hoaks tidak bertanggungjawab. Berbagai kasus yang terjadi di daerah yang bermula dari upaya hoaks dan provokasi, adalah bukti bagaimana turbulensi kebangsaan masih saja terjadi di Negara ini.

Inilah tugas dan tanggung jawab utama dari Presiden dan Wakil Presiden yang baru untuk terus menjaga keselamatan Negara ini. Rakyat Indonesia  menghendaki situasi negara yang aman kondusif, agar aktivitas rakyat bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan yang meresahkan dan mengancan keselamatan anak bangsa. Bung Karno ketika memimpin Bangsa ini juga seringkali mengalami turbulensi kebangsaan yang hebat. Dimana bukan hanya datang dari dalam, tapi juga dari luar negara.  

Toh Sukarno bisa menghadapi masa masa tersulit dalam kepemimpinannya sebagai presiden pertama, karena adanya pertentangan dari dalam negeri dan pandangan apriori dari luar negeri. Bahwa Indonesia akan hancur, namun ternyata tidak terbukti sama sekali. Sukarno di tahun 1949 saat itu berkata dengan tegas, "Orang Belanda meramallkan bahwa RI sudah akan hancur sendiri sebelum berumur satu tahun, karena pertentangan dari dalam. Namun kenyataan, adalah satu hal yang sangat keras kepala dan Republik Indonesai tetap hidup."

Sekali lagi kepadamu Jokowi  Ma'ruf, teruskanlah mewujudkan warisan dan amanat sang proklamator dan para foundhing fathers dalam menjaga keselamatan Negara ini. Menjaga NKRI dari upaya perpecahan sesama anak bangsa. Menjaga Kebhinekaan Bangsa ini dari upaya mensegregasi potensi SARA lewat pendekatan post truth yang setiap saat dihembuskan oknum  tidak bertanggung jawab. Rakyat Indonesai meindukan kiedamaian yang hanya bisa terwujud, ketika sesama anak bangsa mengedepankan sikap saling gotong royong, menjaga persatuan dan mencintai tanah airnya. Sebuah sikap  yang harusnya dilakukan oleh oleh para Negarawan bangsa dan menjadi teladan oleh rakyat,   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun