Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Satu Tahun Gempa Pasigala

28 September 2019   11:31 Diperbarui: 28 September 2019   13:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang tersisa di lokasi terkena tsunami di Pantai Talise Palu. saat ini. Doc Pribadi

Dua hari jelang peringatan satu tahun gempa dasyat Pasigala Sulteng, gempa keras terjadi di Kota Ambon dengan kekuatan 6,5 magnitudo.

Hari hari yang dilalui pasca gempa dasyat satu tahun lalu di wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) Sulawesi Tengah (Sulteng), adalah hari hari tentang sebuah keniscayaan. Yakni tentang kenyataan hidup yang tak terelakkan. 

Realitas akan fakta kekiinian yang ada dihadapan kita. Sebuah fakta tentang yang tersisa dari dampak gempa dan harus dijalani dengan penuh pergumulan.

Hari ini tanggal 28 September 2019 satu tahun berlalu, inilah monentum dimana kita perlu berefleksi terhadap apa sebenarnya rencana Tuhan bagi kita. 

Sebuah ujian hidup yang tidak pernah disangka sangka akan datang menimpa kita. Ibarat sebuah kiamat kecil yang dalam sekejab meluluh luntakkan peradaban yang sudah dibangun lama.

Ya itu satu tahun lalu tanggal 28 September 2018, gempa dasyat berkekuatan 7,4 magnitudo diserta tsunami dan lukuifaksi alias tanah bergerak yang memakan banyak korban jiwa. Seketika semua tidak tersisa, tersapu, terserat, bergerak dan amblas sebagaimana yang sering disaksiikan di flim filim. 

Namun ini bukanlah sebuah filim, bukan juga sebuah mimpi. Ini kenyataan yang kita sama sama rasakan, sama sama terguncang dan sama sama merasakan penderitaan.

Setahun berlalu kondisi saat ini belum tersentuh perbaikan. Doc pribadi
Setahun berlalu kondisi saat ini belum tersentuh perbaikan. Doc pribadi

Jika Antony De Melo dalam bukunya butir butir mutiara pencerahan mengatakan, jika dalam mimpimu engkau dikejar seekor harimau maka cara jitu untuk menyelamatkan diri adalah segera bangun dari tidur. Maka begitupun jika bermimpi tentang gempa dasyat, sebaiknya bangun.

Namun ini bukan soal bangun dari mimpi gempa. Karena realitasnya gempalah yang membangunkan kita dari semua mimpi mimpi yang sudah dibangun. Mimpi akan hidup yang ideal, keluarga yang ideal, ekonom yang ideal serta peradaban yang ideal. Semua keidealan yang hancur itu bukan mimpi, tapi fakta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun