Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Politik

Magnet Pilgub Sulteng dan Geliat Penikmat Warkop

20 September 2019   15:08 Diperbarui: 20 September 2019   16:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gonjamg ganjing Pilkada serentak mulai menghangat semenjak Partai Politik resmi membuka pendaftaran untuk proses penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah.

Pilkada Gubernur (Pilgub) Sulteng tahun 2020 ternyata memiliki magnet yang cukup besar, sehingga mempunyai daya tarik yang kuat bagi sejumlah figur untuk terlibat. Tidak tanggung tanggung sudah sembilan figur yang resmi mendaftarkan diri saat Parpol resmi membuka pendaftaran.

Sembilan figur tersebut terbagi atas enam bakal calon Gubernur dan tiga bakal calon Wakil Gubernur. Mereka resmi mendaftar bahkan sebagian sudah resmi mengembalikan berkas administrasi sebagai kesiapan untuk maju lewat PDI Perjuamgan.

Para figur bakal calon Gubernur tersebut yakni  Ahmad HM Ali (Politisi), Hidayat Lamakarate (Birokrat),  Hasanuddin Atjo (Birokrat)  Rusdi Mastura (Politisi), Nurmawati Bantilan (Politisi) dan Anwar Hafid (Politisi). Sedangkan Bakal Valon Wakil Gubernur yakni Suryanto (Politisi),  Efraim Clements (Politisi)  dan Ma'mun Amir (Politisi)  Sementara figur  lain yang juga siap maju yakni Sigit 'Pasha' Purnomo (Politisi)  dan Risharyudi Triwibowo (Staf Ahli) .

Doc PDIP Sulteng
Doc PDIP Sulteng
Kepastian majunya figur diatas pada Pilgub Sulteng menjadi obrolan hingga bahan diskusi tiada henti. Eforia terhadap masing masing calon mengemuka bukan saja di ruang ruang publik tapi juga di instansi terkait. Dan tentu saja episentrum perbincangan terkait kontestasi politik ini adalah di warung kopi alias warkop khususnya di Kota Palu.

Perbincangan dimaksud terkait bagaimana menyahuti konfigurasi politik sebagai syarat pemenuhan koalisi Partai untuk bisa mengusung. Serta penawaran hingga konsepsi politik seorang kandidat seperti apa Sulteng ke depan.

Konfigurasi Politik

Dalam kontestasi Pilgub Sulteng, pertimbangan geopolitik dengan pendekatan kombinasi kewilayahan masih dianggap strategis untuk mempengaruhi raihan elektoral. Untuk itulah dengan melihat  sejumlah bakal calon  yang berbasis wilayah akan menjadi magnet sebagai pasangan buat kandidat yang akan bertarung di Pilgub nanti.

Doc PDIP Sulteng
Doc PDIP Sulteng
Pertimbangan selanjutnya dan ini penting adalah perolehan kursi legislatif Provinsi hasil Pemilu 2019. Dengan jumlah kursi tersebut,  maka konfigurasi politik akan menjadi ideal jika partai partai mendapat teman koalisi yang memiliki chemistry dan sevisi dalam momentum Piilgub Sulteng.

"Kami sudah punya 6 kursi tinggal tambah 3 kursi lagi untuk melengkapi 9 kursi sebagaimana yang disyaratkan agar bisa mengusung kamdidat Gubernur dan Wakil Gubernur. Bagi kandidat yang ingin berkoalisi dengan kami, silahkan dengan pertimbangan bisa melengkapi syarat koalisi, " ujar Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulteng Lasnardi Lahi.

Adapun konfigurasi perolehan kursi di Deprov Sulteng pasca Pileg 2019. Yakni Partai Nasdem 7 kursi perlu tambah 2,  Partai Golkar 7 kursi perlu tambah 2, Partai Gerindra 6 kursi perlu tambah 3, PDI Perjuangan 6 kursi perlu tambah 3, PKB 4 kursi perlu tambah 5, PKS 4 kursi perlu tambah 5 dan Partai Demokrat  4 kursi perlu tambah 5 kursi. Sementara yang berpeluang  diperebutkan yakni PAN 2, Partai Hanura 2, Perindo 2 dan PPP 1 kursi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun