Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memperkuat Narasi Kebangsaan Guna Mencegah Degradasi Kebhinnekaan

20 Agustus 2019   12:47 Diperbarui: 21 Agustus 2019   23:56 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi | okezone.com

"Gejolak kebangsaan yang terjadi dalam momentum peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ini, sangat menguatirkan. Ancaman degradasi kebhinekaan nampak di depan mata."

Realitas kondisi kebangsaan beberapa hari terakhir ini ditandai dengan gejolak kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat. Gejolak itu bukan saja dapat bermuara pada segregasi sesama anak bangsa, tapi juga degradasi yang mengancam keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Degradasi dan segregasi adalah potensi yang dapat mengoyak sendi kehidupan bermasyarakat yang sejatinya guyub dan egalitier sebagaimana yang diwariskan oleh para leluhur bangsa.

Praktek segregasi sesama anak bangsa, bisa terlihat jelas bukan saja di dunia maya namun juga di dunia nyata. Di dunia maya lewat media sosial (medsos) sesama anak bangsa saling menghujat, hanya karena perbedaan pandangan.

Hoaks atau berita bohong disebarkan hanya untuk saling menjatuhkan. Parahnya masyarakat justru terjebak dalam mengkonsumsi berita hoaks yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab. 

Mengkonsumsi berita hoaks dengan pendekatan perasaan tanpa menggunakan rasionalitas, itulah post truth yang  terjadi dalam masyarakat kita.

DocAhmadHMAli
DocAhmadHMAli
Sementara di dunia nyata, berbagai aksi  bernuansa SARA  menjadi komoditi politik yang dianggap ampuh untuk menyampaikan hasrat dan kepentingan.  Namun tanpa disadari telah mengoyak sendi sendi kebangsaan. 

Demikian pandangan Anggota DPR RI dari Dapil Sulawesi Tengah, Ahmad HM Ali  menyikapi kondisi kebangsaan saat ini.

Dalam pandangannya,  fenomena narasi identitas (rasis) merupakan keniscayaan yang dilakukan secara biner dengan tidak lagi mengedepankan narasi kebangsaan, sehingga meresistensi semangat kebhinekaan. 

Menurut politisi Partai Nasdem itu,  narasi identitas  seperti ini adalah bentuk ketidakpahaman tentang bagaimana kebhinekaan  dilakukan secara inklusif. Dan tidak memahami bagaimana sejatinya demokrasi dilakukan secara sehat dan bertanggung jawab.    

"Degradasi  kebangsaan adalah ancaman yang harus disikapi oleh masyarakat. Salah satu kesadaran yang harus dibangun adalah dengan memberikan kesiuman lewat  narasi kebangsaan, yakni persatuan nasional dan cinta tanah air. Hanya dengan begitu masyarakat  akan tetap selalu mengingat bagaimana bangsa ini dididirikan oleh para Pendiri Bangsa," ujar Mat Sun sapaannya.

Politisi low profile itu menegaskan,  kesadaran akan persatuan dan cinta bangsa harus dimiliki oleh seluruh stakeholder yakni  tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh wanita.

Tanggung jawab melakukan edukasi pada masyarakat tentang kebangsaan harus diambil alih oleh stakeholder terkait termasuk politisi, guna menjaga keutuhan NKRI dari segregasi kepentingan politik.
     
Bagi Mat Sun yang digadang gadang maju dalam Pilgub Sulteng 2020 itu,  momentum tahun politik ini adalah momentum yang tepat untuk memberi edukasi politik lewat narasi kebangsaan kepada rakyat. Bahwa demokrasi sejatinya adalah momentum menyampaikan narasi yang membangun peradaban.

"Mari kita kedepankan Narasi yang mempersatukan sesama anak bangsa, bukan kontra narasi yang menciptakan sekat sekat diantara masyarakat yang hidup dalam kebhinekaan. Saya prihatin dengan narasi rasisme yang berbuntut adanya konflik di Jawa Timur dan Papua Barat, " ujar Mat Sun.

Menurutnya, dalam berbagai perjalanan perkunjungan daerah yang intens dijalani  di Sulteng ataupun di daerah lain di Indonesia, ia selalu mengingatkan akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan lewat perkataan dan tindakan. Karena persatuan adalah asset yang sangat mahal yang dimiliki oleh bangsa ini.

"Setiap menghadiri berbagai pertemuan dan interaksi sosial dengan multi stakeholder yang berkesempatan ditemui, pesan kebangsaan ini selalu saya sampaikan," ujar Mat Sun.  

Ia menambahkan,  jujur banyak harapan dan masukan dalam  perjumpaaan dengan masyarakat soal persatuan dan kebhinekaan bangsa. 

"Makanya sebagai politisi dan wakil rakyat saya turut bertanggungjawab  untuk terus menyampaikan narasi kebangsaan agar jangan lagi ada konflik konflik yang timbul akibat degradasi kebhinekaan," tandas Mat Sun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun