Mohon tunggu...
Labib Elmuna
Labib Elmuna Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa S2 Ezzitouna Univ.

Pemimpi |Flow like river | drive like stream | strike like wave | Solid like iceberg | everywhere like mist |Rhyme.scavenger |Virtuosohead_logiciangut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan UN

10 Januari 2020   08:25 Diperbarui: 10 Januari 2020   08:24 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

10 Mei 2014 pukul 12.05

Setelah membaca salah satu note di laman facebook aku terdiam.. lalu dalam hati berbisik.. 'ini lingkaran setan...'

Pendidikan kita begitu mengerikan. Beberapa hari lalu negeri dikagetkan dengan kasus mengerikan di salah satu Taman Kanak-kanak, semua elemen mengutuk pelaku hingga mempertanyakan  lembaga yang tersohor tempat kejahatan itu

Namun itu hanya produk, sebuah proses jahatlah penyebabnya yang jika kau menelisik lebih jauh kau akan paham betapa kadaluarsa, usang, busuk dan rusak proses pembuatannya.

Pendidikan tidak habis dibahas dalam tulisan ini, setidaknya ada satu yang disinggung di catatan diatas yang ingin ku bahas sedikit, UN.

Program yang kontroversional, aku pun beranggapan begitu.

Problemnya ada di setiap pribadi, UN adalah program dengan tujuan baik yg di penerapannya berlebihan, tahu sebabnya? Ya, penerapan sistem ini tidak tepat timingnya atau jelek teknisnya. Belum lagi peserta UNAS dan guru juga berlebihan menanggapinya dengan beragam kecurangan.

Inilah lingkaran setan pendidikan. Tiap pihak menganggap apa yg mereka lakukan adalah wajar, sambil menghujat dan mentidakwajarkan perbuatan pihak lain. Harus ada revolusi pendidikan!

Dan hal pertama yang harus dilakukan adalah merombak para pengajar, mengubahnya menjadi 'pendidik' tidak cuma intelegensia yang di perhatikan, tapi juga moral tata krama yang sebenarnya, bukan hanya teori, sambil memperhatikan psikologi terdidik...

Menjadi pendidik memang tidak mudah, lebih mudah dianggap pendidik.. dan pendidik berkualitas terlahir dari pendidikan yang baik juga. Seharusnya ini segera disadari, atau jika sudah disadari segera dibenahi.

Jalan keluarnya bukan -hanya- dengan peningkatan Anggaran pendidikan. Uang memang penting, tapi tanpa konsep matang, jelas dan ditetima semua sendi lingkaran pendidikan itu hanya akan jadi ladang korupsi..
.
Satu saja sendi pendidikan rusak, maka lingkaran pendidikan tidak akan berjalan dengan semestinya. Sedang pendidikan kita sekarang ini, punya masalah akut di setiap sendi, bahkan tiap pribadi ini kronis! Mungkin butuh amputasi, atau lebih parah tidak bisa diselamatkan, dan harus diganti dari awal.
.
Pendidikan adalah hal penting dalam berbangsa dan bertanah air, jika sudah begini janganlah -hanya- menghujat para pemain kotor di negeri ini (baik diantara penyelenggara negara sampai cleaning service bejat) karena dia juga brojolan dari lingkaran pendidikan kita.. jebolan dari lingkaran setan kita... yang tanpa sadar kita didalamnya, bahkan ikut memperpekat.
. ....
.
.
Bebrapa gelintir manusia yang peduli pndidikan kita, telah memulai retreatment terapi pndidikan secara swasta.. sangat kecil memang, tapi saya harap pembesar negara kelak meliriknya,,, harapan dan apresiasi besar dari saya bagi mereka yang tergabung di dalamnya.
.
...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun