Mohon tunggu...
Efi RiyantiSPd
Efi RiyantiSPd Mohon Tunggu... Lainnya - Semangat belajar dan tumbuh.

💐Semangat belajar dan tumbuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu untuk Ayah

20 September 2021   10:50 Diperbarui: 20 September 2021   10:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah, ternyata hidup tanpa kehadiranmu cukup menyedihkan. Apa kabar engkau di sana? Aku merindukan sosokmu. Jika waktu dapat kuputar kembali, tak akan kubiarkan engkau pergi. Bulir bening yang mengalir tak akan mampu mengembalikanmu dalam hidupku. Aku yang sangat berharap bisa satu atap bersamamu.

Ayah, satu kata penuh arti. Sesak di dada kian menyapa. Di kala anak dara membutuhkan kesaksian di depan para penghulu. Lihatlah! Kini sudah ada laki-laki lain yang siap menghabiskan waktu bersamaku. Namun, tetap saja tidak ada yang bisa menggantikan posisimu.

Ayah, rindu untukmu yang kusiratkan dalam tulisan. Aku sangat merindukan nasihatmu, rindu belaian lembut tanganmu, dan pelukan terhangat darimu.

Ayah, usiamu yang mulai rimpuh. Aku tak bisa menemani di saban waktu. Hanya alunan doa yang kupanjatkan untukmu. Semoga engkau di sana sehat selalu. Rindu untuk Ayah, dariku---anak perempuanmu.

Indramayu, 19 September 2021

(Sudah pernah tayang di salah satu blog)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun