Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menulis Hanya Saat Lampu Menyala

1 Maret 2020   17:24 Diperbarui: 1 Maret 2020   17:37 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meski kupaksa manakala lampu belum menyala, ide itu hilang entah ke mana, diriku butuh kedalaman untuk menerjemahkannya, tetapi semua raib manakala lampu yang kupaksa menyala, ternyata keras kepala

Menulis adalah soal rasa merdeka, seperti menikmati semilirnya angin dan bukannya melewati terowongan bawah tanah yang pengap, butuh udara dan tangan lepas serta rasa yang lepas untuk menjadikan kata hingga bermakna

Manakala lampu menyala dan pijarnya bagai gelora, kutulis apa yang ingin kutulis, seperti melepas sebuah beban di pikiran, mencoba menjadi rangkaian dalam bentuk rekayasa atau angan belaka, biarkan lampu tetap menyala hingga bisa kutulis kata, entah berapa watt sinarnya, setidaknya ada setitik cahaya, kuhanya mampu menulis saat lampu menyala, tidak perlu memaksa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun