Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Karena Diriku Pecinta Pegunungan

17 September 2019   18:22 Diperbarui: 17 September 2019   18:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diriku pencinta pegunungan dengan wangi daun pinus terhirup di udara,di tapakan jalur sepanjang titiannya.Kesegaran,kenyamanan dan keheningan serasa oasis bagi jiwa yang kering kerontang oleh masa,melewati ledakan kata sepedas cabe rawit prima dan tusukan belati berkarat di ujung kata,di keheningan seperti seorang pertapa menemukan dunianya

Sementara dirimu pecinta pantai ,dengan deburan ombak misterius yang tiada tahu kapan datangnya,mengganas dan menggelora,panas udara menerjang nuansa sekitarnya,matahari terlalu menyilaukan mata,triliunan kata tiada bisa mengungkapkan ,sebenarnya dirimu siapa,ombak yang mengganas atau alun gelombang yang menyapu pasir dengan santainya

Itulah jarak yang memisahkan,yang terbentang begitu jauhnya,karena diriku pecinta pegunungan ,sementara dirimu pecinta pantai,entah kapan ketemunya,kalau masing-masing sama-sama sekeras batu yang ada di keduanya,batu gunung dan batu pantai.

Biarkan keheningan menyapuku disini,dan hal yang menyilaukan sedang berpendar disana

Puisi anak muda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun