Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekuntum Bunga Kenikir di Semak Belukar

16 September 2019   02:57 Diperbarui: 16 September 2019   03:00 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekuntum bunga kenikir di semak belukar,tiada pernah menebarkan wangi seperti harumnya mawar ataupun melati yang memang dikagumi

Dirinya tumbuh dan subur mengembangkan diri,mengabaikan yang lainnya dan tiada begitu peduli,dia hanya ingin mekar sesegar pagi hari,entah siapapun yang memetiknya nanti ,dirinya tiada pernah menanti

Sekuntum bunga kenikir di semak belukar,memang bukan tentang wangi dan keharuman,namun kala petang warna kuningnya merapikan jalanan dan kala pagi orang-orang memetiknya untuk buket bunga dan vas-vas meja tempat mewah lainnya

Namun bunga kenikir tetap saja bunga kenikir yang tak terlihat dan sederhana, serta tak punya nama untuk mengingat apa cirinya,kecuali nampak segar warnanya,tetap mengembang seperti kemauan kerasnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun