Demo terpecah antara pendukung dan penolak revisi uu kpk.Satu alasan di pihak lain alasan yang berbeda.Berkutat dengan pendapat masing-masing.
Alasan penolak adalah melemahkan kpk dengan batasan-batasan yang membatasi gerakannya,kabar internal yang terpecah,belum lagi mundurnya Saut Situmorang yang menurut saya adalah bentuk protes dari terpilihnya Ketua KPK Firli.
Alasan pendukung sebaliknya barangkali,saya juga tidak dong,kenapa terpecah itu menjadi gaya khas yang menjadikan sebuah kebingungan yang melihatnya,membuat grup tandingan,mirip di sepakbola,jadi perlukah sebuah robot sebagai wasitnya.Yang mana yang benar,sesuai programnya?
Mesin paling sederhana adalah atm,mau yang pangkat tinggi dengan saldo tabungan tujuh turunan,atau yang hanya ikut-ikutan menabung,kalau mengambil uang tidak memakai prosedur yang benar,ya tidak bisa.Atm tidak akan pernah bisa diintervensi atau diintimidasi.Digebrak pun uangnya tak akan keluar,malah-malah pin tiga kali salah,diserobot sama dia.
Kalau yang pernah menonton Robocop,merupakan robot yang berhati manusia.Punya sisi humanis tapi sangat tegas dalam menjalankan tugasnya,apakah kelak ke depan ada robocop semacam ini dalam ketegasan menjalankan tugasnya?
Terus terang saja menurut saya pekerjaan yang paling berat dan paling membahayakan sekaligus ,meski semua pekerjaan ada resikonya,tetapi menjebloskan seseorang ke penjara adalah demi integritas tanpa pandang bulu.
Tulisan ini bersifat santai,hanya berandai-andai adakah robocop yang bisa menyelesaikan semua polemik ini.Yang memiliki integritas begitu tinggi dalam bertindak,namun juga punya sisi manusiawi.
Asli bingung sendiri nulis ini.