Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rentetan Waktu

6 September 2019   23:19 Diperbarui: 6 September 2019   23:35 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendengarnya,kala kehilangan ayah pergi begitu saja,lalu menjadi seorang anak tanpa pelukan kekar seorang ayah,yang habis-habisan menyapukan pukulan dengan kemoceng laksana mainan 

Rentetan waktu berjalan ketika sang ibu mendapatkan pendamping yang menerima sepenuhnya,namun dirinya tersia-sia,meski begitu bakti dan cinta hingga tua pada ibu tak terhingga

Seorang pria yang sengsara waktu kecilnya,lalu waktu cerah berdentang nada riang bersama pasangan bersenang-senang hingga usia tua,lalu terhenti dalam sebuah pelukan,ibunda dan pasangan tercinta,rentetan waktu tiada ternyana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun