Seorang gadis kecil menggosok-gosok matanya tatkala dibangunkan ibunya,jam dinding kuno berdentang tiga kali lamanya,tiga dini hari,mendobrak keheningan dan rasa kantuk yang langsung hilang oleh semangatnya
Meloncat dari tempat tidurnya,lalu melakukan hal yang diperlukannya,pergi berpesta itu menurut perasaannya,rasa suka memgalahkan udara dingin pegunungan yang berhembus begitu kencang di tubuhnya
Mendekap erat selimut di atas tumpukan barang,kendaraan tua kadang kala merajuk di jalanan perbukitan,sampailah di sebuah pasar mingguan
Menata dagangan batik dan kain, setelah waktu subuhan,bersantap pagi daging sapi yang kadang kepedasan ,di warung antara hewan diperdagangkan,teh poci melati harum menyegarkan pagi.dan udara yang masih membeku,lalu membantu menata sebisanya,atau malah mengacaunya dan ibunya mentertawakannya
Pesta,jajanan apa saja dibelikan oleh ibunya,hanya untuk sekedar menemani berdagang kala liburan tiba,kadang tidak melakukan apa-apa ,karena masih terlalu kecil dan masih sekolah dasar dia bersekolah
Tanggal merah dan minggu adalah saat berpesta dengan ibunya,makanan datang mesti ditawarinya,lalu pulang dengan sangat gembira,seolah-olah baru saja berwisata,setelah dewasa dirinya baru mengerti artinya,betapa sulit seseorang mencari rejekinya,namun dirinya melihat betapa ibunya menikmati  semuanya dan mensyukuri semua rejekinya