Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hore Ada Diskon! Tergantung Orangnya Juga

18 Agustus 2019   02:20 Diperbarui: 18 Agustus 2019   03:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Diskon,itu hal yang cukup menggiurkan jaman dulu,tetapi sekarang rasanya hal-hal umum dan biasa,mirip seperti ada gratisan contoh minuman,melewatinya begitu saja.

Yang kaget melihat diskon itu hanya satu hal,jarang melihat barang yang didiskon.Hampir setiap toko ada iming-iming diskon bahkan sampai 90 prosen.

Hampir setiap toko,entah itu kalau misalnya tas,maka biasanya tasnya sudah out of date alias modelnya ketinggalan jaman,kalau sepatu biasanya hanya yang dipajang,artinya tidak semua ukuran ada,kalau kosmetik biasanya yang kadaluwarsanya tidak begitu lama lagi,kalau baju biasanya juga menghabiskan stok.

Diskon juga beraneka ragam ,ada yang beli satu gratis satu,beli dua gratis satu,beli ini dapat itu.Menurut saya sih biasa diskon itu menjamur dimana-mana,yang perlu dipertimbangkan adalah:

1.Apakah barang yang di diskon itu pas benar-benar dibutuhkan ,atau aji mumpung pas ada diskon beli banyak dan sebenarnya tidak penting-penting amat.

2.Apakah memang ada niat membeli barang diskonan dengan pertimbangan harga lebih murah meski tidak begitu suka warna dan modelnya,misalnya pada baju yang dibeli.

3.Untuk diskon bagi barang yang yang saat itu diperlukan,cek lagi di toko lain dan bandingkan harganya.

4.Bagi yang sudah biasa melihat label diskon ,saya rasa hal yang biasa saja,tidak menarik lagi,kalau tidak butuh ya dilewati artinya tidak membeli.

5.Jangan gagap terhadap kata'Diskon'.Jika memang saat itu masih ada stok kosmetik dan tiba-tiba melihat ada diskon untuk kosmetik yang sama(untuk wanita), rasanya juga tidak akan membeli dulu sebelum habis,kecuali  barang itu tidak akan diproduksi lagi.(Seperti contoh beberapa gerai yang tutup ,lalu cuci gudang istilahnya).

Saya rasa satu hal,diskon itu mempengaruhi atau tidak,tergantung orangnya,semakin sering ke mal melihat label diskon,semakin kebal pada kata'diskon' dan menganggapnya  bukan hal baru dan hal yang menarik lagi.

Memang sebagai satu catatan nama'Agus' ini banyak dapat diskon sepertinya.Sebagai contoh di sebuah cafe ada yang menawarkan promo khusus untuk yang bernama 'Agus',apalagi jika ulang tahunnya tepat sama dengan hari kemerdekaan RI.Tetapi karena saya tidak bernama'Agus',ya saya hanya bisa membaca diskon itu tanpa menikmatinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun