Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Kegelapan Malam

31 Juli 2019   14:58 Diperbarui: 31 Juli 2019   15:11 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam belum menggelap tatkala kecantikan sang rembulan memamerkan pesonanya pada alam,lalu tiba-tiba awan pekat menutupinya nyaris tiada tersisa

Selayaknya rasa gembira sederhana yang lalu menguap seperti angin yang tak kentara namun nyata,awan gelap menyelubungi dan menaklukkan kegembiraan yang datang tadi,awan gelap yang begitu pekat dan petir menunjukkan kehadirannya,lalu badai mengamuk semaunya

Diriku memojok di kamar, mencoba meraba sinar yang tak kunjung datang dan kusandarkan diriku perlahan dalam keheningan disertai kabut dan awan dan badai yang menang

Ku tak ingin beranjak mengusir mereka, terlalu berat melakukannya,dalam kegelapan malam ku terkesima, begitu cepat awan menutupi cahaya rembulan, seperti begitu cepatnya kelabunya hati menggantikan keriangan

Berharap kabut dan awan gelap  serta badai segera berlalu dan rembulan kembali kemayu dengan tatapan dan senyumnya di sana, menepiskan semua yang menghalangi cahayanya, dalam kegelapan malam diriku hanya bisa berdoa dan menyerahkan segalanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun