Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benang Ungu

16 Juli 2019   17:49 Diperbarui: 16 Juli 2019   18:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benang ungu itu menyelinap di antara rajutan benang yang dirajut oleh seorang perajut dengan penuh kehati-hatian, agar menjadi sempurna menjadi sebuah taplak meja yang menghiasi meja  tamu rumahnya agar para tamu terpesona oleh karyanya

Setelah rajutan jadi ,dirinya baru menyesali kekeliruannya,tetapi dia tidak mengerti bagaimana cara merubahnya sesuai keinginannya, tanpa harus memulai dari awal mula atau malah merusak apa yang telah dibuatnya dengan penuh cinta

Benang ungu itu mencolok di antara warna putih gading ,coklat muda dan oranye dan terikat begitu erat antara kaitan benang satu dan lainnya

Lalu setelah putus asa mencoba, akhirnya memutuskan membuat yang baru dan rajutan tadi dilipatnya di atas meja tanpa dipakainya ,belum disimpan di lemarinya

Beberapa tamu datang dan beberapa tertarik melihat hasil rajutan terakhirnya,tetapi dia melarang tamu-tamunya membuka lipatan rajutan itu karena tidak sempurna

Beberapa tamu tetap keras kepala dan melihatnya diam-diam dan terpesona oleh larik garis ungu  yang unik tetapi menambah indahnya karya itu,beberapa malah memuji kenapa ada benang  ungu membentuk gambar disana

Si perajut merasa tamu-tamu tadi mengejek hasil karyanya,tetapi dirinya diyakinkan bahwa  benang yang berbeda itu benar-benar bagus dan unik serta berbeda

Akhirnya para tamu bersikeras bahwa harusnya rajutan itu dipasang di atas meja dan menambah keceriaan meja tua,sementara si perajut merasa malu  atas tidak sempurna hasilnya,tetapi diyakinkan bahwa tak sempurna adalah seharusnya diterima saja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun