Benang ungu itu menyelinap di antara rajutan benang yang dirajut oleh seorang perajut dengan penuh kehati-hatian, agar menjadi sempurna menjadi sebuah taplak meja yang menghiasi meja  tamu rumahnya agar para tamu terpesona oleh karyanya
Setelah rajutan jadi ,dirinya baru menyesali kekeliruannya,tetapi dia tidak mengerti bagaimana cara merubahnya sesuai keinginannya, tanpa harus memulai dari awal mula atau malah merusak apa yang telah dibuatnya dengan penuh cinta
Benang ungu itu mencolok di antara warna putih gading ,coklat muda dan oranye dan terikat begitu erat antara kaitan benang satu dan lainnya
Lalu setelah putus asa mencoba, akhirnya memutuskan membuat yang baru dan rajutan tadi dilipatnya di atas meja tanpa dipakainya ,belum disimpan di lemarinya
Beberapa tamu datang dan beberapa tertarik melihat hasil rajutan terakhirnya,tetapi dia melarang tamu-tamunya membuka lipatan rajutan itu karena tidak sempurna
Beberapa tamu tetap keras kepala dan melihatnya diam-diam dan terpesona oleh larik garis ungu  yang unik tetapi menambah indahnya karya itu,beberapa malah memuji kenapa ada benang  ungu membentuk gambar disana
Si perajut merasa tamu-tamu tadi mengejek hasil karyanya,tetapi dirinya diyakinkan bahwa  benang yang berbeda itu benar-benar bagus dan unik serta berbeda
Akhirnya para tamu bersikeras bahwa harusnya rajutan itu dipasang di atas meja dan menambah keceriaan meja tua,sementara si perajut merasa malu  atas tidak sempurna hasilnya,tetapi diyakinkan bahwa tak sempurna adalah seharusnya diterima saja