Lalu melihat ke lacinya sendiri,sebuah kue tart yang indah dan dihiasi bunga dan merasa bersalah atas yang dicapainya,tetapi ia tidak melakukan apa-apa,karena dulu lacinya yang tembus pandang berisi hampir sama dengan laci-laci yang dilihatnya tadi,kekelaman
Ia menutupi laci-laci tembus pandang itu dan tidak ingin melihatnya lagi,biarlah pemilik laci itu yang mengurusnya,dirinya terlalu lelah untuk mengurus semuanya,karena pernah merasakan satu di antaranya,kekelaman hidupnya,saatnya menembus kekelaman menjadi kilau baru baginya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!