Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humor

Inilah Hidup dan Humor Tersembunyi di Dalamnya

8 Juni 2019   12:05 Diperbarui: 8 Juni 2019   12:17 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Apa yang terjadi dalam hidup ini?Ketika terlalu matang untuk memahami bahwa kita tidak bisa menyetir banyak hal dalam hidup ini.Kemarin adalah ulang tahunku yang ke..ogah bilang yang ke berapa.No matter ,tetap bersemangat .

Kewajiban pertama,ketika si bungsu bilang,besuk makan-makan ya Pizza seperti biasa

Pizza adalah tradisi tahunan bagi anggota keluarga yang berulang tahun dari pertama ada pizza di Yogya meski saat itu baru mampu membeli yang jenis slices (potongan segitiga) dan sudah nikmat luar biasa.

Kewajiban kedua,jika kita terlalu banyak mendengarkan saran dan kritik dari orang lain,kita akan bingung melangkah,kenapa?Ada sisi kejam tersembunyi dalam hidup ini,saat kita begitu menderita dan kesulitan mencari uang,beberapa orang akan menjauh karena beberapa hal,beberapa kemungkinan,yang pertama kita tukang mengeluh,yang kedua kita suka minta-minta ,yang ketiga suka memalak secara tersembunyi,yang keempat wajah kita begitu suram,yang kelima kita dianggap merepotkan,yang keenam kita tidak masuk 'kelasnya',yang ketujuh dia malu punya teman seperti kita dan dianggap sama sekali tidak bermanfaat(bagi si oportunis),yang ke delapan kita sangat mudah tersinggung dan sensitif serta baperan.Itu gambaran beberapa keadaan,ada yang mengalaminya dan ada yang beruntung tidak mengalaminya salah satunya atau salah semua 

Lalu ketika kita bergaya,bisa berliburan kesana -kemari maka tetap saja ada yang memang tidak senang,pamerlah,halah cuma liburan kesitu,halah kayak gitu sombong dan lain sebagainya,bicara itu tidak berbayar jadi kadang ada yang filter kata-katanya jebol terlalu mengurusi hidup orang lain(yang sebenarnya kadang dia tidak lebih baik dari kita).

So what?

Sejauh berbuat tidak mengganggu sistem dan merusak orang lain dan mengganggu hidup orang lain ,seharusnya tidak membiarkan kata-kata,tindakan atau perilaku itu terlalu mempengaruhi kita 

"It is my life"

Inilah hidupku dan ketika orang lain mengkritik hanya sebagai kebiasaan 'nyinyir' atau 'sengaja melukai' menurut  'persektif kita' dan jika ditelaah lebih lanjut itu adalah' gayanya'.

Ketika bekerja di kantor,selalu ada yang tersembunyi yang namanya'politik kantor',persaingan diam-diam,bos yang pilih kasih,teman kerja yang sebenarnya tidak lebih pandai atau senior dari kita tetapi pandai melobi bos,sudi membawakan koper(bukan SOP pekerjaannya) dan terbungkuk-bungkuk sebagai'nato,no action,talk only',lalu gimana?..Kariernya melejit begitu cepat,dan itu ada dimana saja(secara tersembunyi,pasti ada satu orang yang begitu),apa kita harus berhenti  bekerja

Tidak ada cara lain selain memfilter apa yang mesti dipertimbangkan dan tidak dipertimbangkan untuk dipikirkan,itulah sebabnya orang yang cuek itu terlihat lebih  tangguh,karena tidak segala yang diomongkan orang padanya terus dipikirkan kecuali sudah bersifat sangat merendahkan,nah perlu ditanya.

Apa kita bisa menyetir orang lain untuk menyukai kita?...Tidak,Apa kita bisa menyetop orang lain membenci kita,padahal kita sudah berusaha introspeksi,kenapa sih orang ini?

Tidak bisa,sebanyak kita berusaha,tetap saja rasa tidak suka itu ada entah apa alasannya .

Sama halnya kita tidak bisa membentuk mereka seperti robot bagi kita,yang selalu menuruti apa saja keinginan di pikiran kita jadi'jangan membentuk orang lain seperti robot kalau kita sendiri tidak ingin diperlakukan seperti robot'

Ketidakpuasan dan ketidakpuasan terhadap sikap orang lain hanya menghasilkan 'kemarahan terpendam' dan cenderung menjadi 'defensif' dan kadang sama dengan menyerang orang lain.

Setiap kali teringat omongan seseorang menjadi mendidih.

Saya masih ingat dengan jelas seseorang yang bertanya pada saya,saat saya masih semester satu,ketika hampir kebanyakan teman saya ketakutan belum punya pacar dan saya yang punya prinsip'saya harus bekerja dulu ,baru punya pacar..

"Pacarmu mana?"Yiah..

Pertanyaan itu benar-benar mengganggu saya dan membuat suasana hati saya sangat buruk karena tahu persis,menurut 'perspektif saya'dia sengaja mengejek saya dan saya jawab'saya akan punya pacar kalau saya sudah bekerja,karena saya fokus kuliah di dua tempat dan sebentar lagi saya akan menyambi bekerja'

Simpel.

Halah,ternyata dia modelnya begitu,teman-teman lain yang belum punya pacar ditanya begitu sambil dia selalu memamerkan pacarnya dan berakhir putus(Yiah...).

Malah ada yang nangis di kamar kos gara-gara ditanya itu..Come on..hidupmu adalah hidupmu.

Ya sesekali mempertimbangkan pertanyaan dari orang tua kita,tetapi mereka kadang malah lebih mengerti.

Tetapi orang lain yang bertanya ..

Punya pacar umur 22 tahun(berarti melewati segudang pertanyaan,kok belum punya pacar?frigid ya...lah..minta dihajar ..ha. ha,belum pingin je)

Pacaran lima tahun(Kapan nikah,udah kelamaan pacaran ,entar putus lho.Belum pingin je..).

Menikah,menunda punya anak dan di sidang oleh keluarga,waktu itu saya masih kuliah juga dan bekerja,Kapan punya anak,sudah punya rumah.Nanti malah keterusan nggak punya anak(Haduuh..)Sebentar kuliah saya belum selesai..repot sekali

Dan sekarang giliran anak-anak saya yang ditanya kapan nih nyusul,saya menasehati mereka,bahwa itu adalah sekedar pertanyaan dan semua adalah tergantung pilihanmu umur berapa menikah.

Dan sekarang pertanyaan beruntun,kapan nih momong cucu?..Huah..Jawab saja Belum-belum,besuk kalau sudah membantu momong ya   ...ha..ha 

Kenapa tidak ada pertanyaan:Kapan kamu butuh ditransfer uang...ha.ha..

Hidup...hidup..

Yah beginilah..(Gaweonmu kok ngurusi wong liyo..kae liwete sangit...ha. ha/kerjaanmu kok ngurusi orang lain..itu nasinya bau gosong).

Kita tidak bisa mengatur gaya bicara orang lain,selama tidak melanggar apa yang kita yakini,jangan dipikirkan..

Hati-hati terlalu memikirkan perkataan orang lain bisa bikin stres sendiri dan masih banyak hal lain yang harus dipikirkan.

Hidup ini pilihan,dan entah memilih apapun itu selalu ada resiko dengan pertanyaan dan kita akan terlalu lelah dengan segala pertanyaan,jadi abaikan saja.

Sesekali menunjukkan cakar oke juga,ketika seorang teman di FB komentarnya hanya buruk terus dan malah didiamkan ,terus berkomentar buruk,yah blokir berfungsi disitu,tetapi kita tidak bisa merubahnya dan terlalu repot untuk bertanya,karena si nyinyir yang tak beretika tetap saja nyinyir.Sekian.

Jadilah pohon yang memiliki akar yang tangguh.Hidup ini tidak sekedar mendengarkan kata orang lain kalau kita sudah punya prinsip dan satu lagi,jangan defensif.Stay calm!

Salam

#Tulisan ribet,maaf jika diulang-ulang.Maaf jika ada yang tidak setuju tulisan ini,tetapi inilah yang pernah saya jalani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun