Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertanian dan Perkebunan Kini, Pergeseran Pasar dan Hasilnya

20 Mei 2019   00:30 Diperbarui: 20 Mei 2019   00:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencoba menulis tentang sesuatu yang berdasarkan pengamatan saja yakni melihat adanya pergeseran pasar pada hasil pertanian dan perkebunan.

Pertama kali saya lumayan senang dan terkejut beberapa tahun yang lalu ada jenis buah-buahan yang menurut saya hasil dari petani lokal atau dibudidayakan dan dikenalkan sehingga memiliki nilai lebih dan lebih dikenal oleh masyarakat dan diminati.

Yang pertama adalah Jambu Kristal,jenis jambu mirip dengan Jambu Sukun, yang pada masa kecil dulu hanya satu dua orang yang memilikinya dan sampai termimpi-mimpi pingin punya saking enaknya di jaman itu,ciri-cirinya dan bentuknya mirip jambu biji tetapi tanpa biji,berwarna hijau,padat  dan lebih enak dari jambu biji,harganya hampir dua kali lipatnya dan di daerah kabupaten Gunungkidul setahu saya sudah ada kebun Jambu Kristal,mirip kebun Apel di Malang,bisa memetik disitu dan membelinya(Agrowisata).Harga di pasaran antara 20-30 ribu per kilo,tergantung musim dan tergantung kelasnya(misal kelas Jambu Kristal pilihan beda harga dengan Jambu Kristal yang ada di pedagang buah di jalan,dilihat dari kulit dan beberapa kriteria) dan hampir mirip ada Jambu Madu,agak jarang dan sulit membedakannya.

Yang kedua,buah Naga Putih atau Merah.Sekarang dominan Buah Naga Merah,banyak spot Agrowisata buah Naga tersebar.

Yang ketiga,buah salak yang Agrowisatanya lebih dulu ada  varietas baru dari buah salak misal salak Gading yang berwarna agak muda dan kulitnya mengkilat.

Yang ke empat,buah Matoa,yang pertama dulu hanya buah rumahan dan sekarang dihargai mahal.

Yang kelima pisang Cavendish ,mirip pisang Ambon tapi lebih padat dan tidak terlalu manis.

Yang keenam berkembangnya varietas buah nanas,di jalan-jalan banyak yang berjualan Nanas Madu.

Yang ketujuh,buah Strawberry,dulu adalah kemewahan,sekarang di pasar tradisional maupun mal ada.

Yang kedelapan sekarang ada lebih dari enam varian jenis mangga yang enak dimakan dan cukup dikenal misal Mangga Madu,Mangga Indramayu,Mangga Golek,Mangga Harum Manis,Mangga Lalijiwo,Mangga Manalagi masih banyak lagi buah-buahan yang dulu tidak pernah dikenal dan sekarang cukup disukai dan ada di pasaran .

Lalu adanya budidaya Edamame(kedelai Jepang) yang sudah dibudidayakan di daerah Jawa Barat.Edamame sebagai camilan sehat yang sekarang sudah dijual baik di mal atau di pasar tradisional,mengembangkan minat lebih banyak pada tanaman kedelai.

Lalu juga munculnya beras organik misal beras hitam,beras merah organik,beras untuk  penderita diabetes.

Lalu tentang peningkatan harga jual dari hasil perkebunan misalnya Singkong yang kemudian bisa diolah menjadi tepung mocaf yang nilainya lebih tinggi dari tepung kanji dan berkembangnya olahan makanan dari singkong semisal singkong crispy dan Brownies Sungkong yang jelas menambah nilai jual hasil perkebunan tersebut.Termasuk Tiwul instant dan lain sebagainya.

Ketela Rambat Ungu yang dijadikan isi Bakpia dan makanan yang namanya Bolo-bolo,meningkatkan nilai jual ubi itu sendiri.

Banyaknya Stand Hidroponik  di supermarket dan sebagagainya.

Saya rasa ini tidak lepas dari upaya Dinas yang terkait agar ada nilai lebih dari yang sudah ada dan untuk menarik lebih banyak  minat.

Lalu ketika di Supermarket atau di Pameran manapun,ada nama Tani Hub.

Dokpri-Pameran buah-Tani hub
Dokpri-Pameran buah-Tani hub
Tani Hub adalah jenis Fintech yang mencoba menjembatani sebagai pemasok dari hasil perkebunan dan pertanian ke skala penjual yang lebih besar seperti Supermarket-Hypermarket dan Mega Market lainnya sehingga memutus rantai perdagangan yang lebih pendek hingga bisa menawarkan harga yang lebih murah nantinya.

Pameran Tani Hub ini sudah ada dimana-mana dan membawahi lebih dari 12.ooo petani.

Kembali mengenai minat pada buah.Buah-buahan seperti  Kedondong,saja dan beberapa tergeser,hanya mereka tetap dipakai untuk penjual rujak dan lotis.

Saya rasa perlu lebih banyak lagi dikembangkan hingga muncul lebih menarik misalanya:

-Karena trend setter sekarang ini adalah wisata,mungkin lebih banyak diadakan pameran pertanian seperti jaman dulu,pameran hasil pertanian di Mal misalnya,atau dimanapun.

-Dikembangkannya olahan hasil kebun dengan nilai yang lebih tinggi berkat hasil dari tehnologi hasil tani.

-Diperbanyak Spot Agrowisata yang menarik.

-Lebih banyak diadakan lomba-lomba dari hasil pertanian maupun perkebunan.

Saya rasa hanya itu tulisan saya dari mata awam tentang hal ini.Menaikkan nilai jual hasil tani atau hasil kebun dengan cara tehnologi pemgolahannya sehingga mengembangkan minat yang lebih banyak pada pertanian dan perkebunan.

Sekian

Username:Efi Anggriani

FB:https://www.facebook.com/elianiangels

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun