tanaman bagimu,membisu di pojokan ruang ,takut padamu,kau tendangpun aku  tak hengkang,kau buangpun aku kembali pulang ,karena aku membayangimu
Gadisku,aku hanyalah  potBerhari,berbulan,bertahun kutunggu luluhnya hatimu  yang sekeras batu.Meski begitu ku tetap suka pada dirimu dan tetap menjadi layar di belakangmu
Kutahu mungkin hidup tidak mudah bagimu,tapi jika kubilang aku kasihan padamu,pasti kau menyepakku
Kau terlihat sekeras batu cadas tetapi hatimu selembut beledu.Aku mengenalmu karena aku ada di pojok kamarmu ,dengan bunga indah yang  tak kau mau tahu
Gadisku,aku akan selalu bertahan untukmu,meski kau buang ku khan kembali lagi,karena ku tahu ,kau sebenarnya suka padaku,tapi begitulah gayamu,acuh tak acuh padaku,ku khan menunggu lumernya hatimu.