Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kehati-hatian, Kunci Menghadapi Segala Upaya Memperdaya Lewat Iming-iming Hadiah

8 Mei 2019   05:27 Diperbarui: 8 Mei 2019   06:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kisah :

Yang  pertama,beberapa tahun yang lalu ketika sedang berada di sebuah bank ,ada yang menarik perhatian dari para nasabah,seorang ibu yang sepertinya berasal dari sebuah daerah,bukan daerah perkotaan,menangis meraung-raung. Beberapa orang sudah berusaha menenangkannya ,tetapi ibu itu tetap menangis meraung-raung dan karena merasa penasaran apakah ada sesuatu yang barusan buruk terjadi,bertanya pada sesama nasabah.Ternyata saldo di tabungan ibu itu dikuras oleh seseorang,padahal itu adalah uang yang sebentar lagi akan dipakai untuk biaya pendidikan kuliah anaknya dan resepsi pernikahan anaknya yang lebih besar.

Awal mulanya ibu itu mendapat SMS dan telpun berkali-kali dengan suara  yang meyakinkan bahwa mendapat hadiah mobil dari bank tempat ibu itu menabung dan sebagai syarat diminta segera ke ATM dan membayar pajak kendaraan.

Entah kenapa rasa senang mengalahkan nalar sehingga ibu itu ke atm dan mentransfer sejumlah uang dan dipandu oleh orang yang menelpunnya.Dan ternyata kemudian hari ,ketahuan saldonya tinggal saldo minimum.Dan dicek di bank nya tidak ada pengundian hadiah dan jikalau ada pasti diumumkan namanya di selebaran dan ditempelkan.Entah darimana si penipu mendapatkan nomer  telpunnya.

Yang kedua ,seorang kenalan bercerita ditawari hadiah di sebuah mal dengan iming -iming yang luar biasa dan diminta memberi DP (Down Payment) agar hadiah bisa diambil dengan membeli produk.Entah pengaruh pandainya tiga orang yang bicara padanya,sampai-sampai tanpa sadar kenalan tadi mau ke Atm ditemani pegawai dan memberikan  uangnya untuk membeli sebuah barang berharga jutaan dan sebenarnya setelah dicek harga sebenarnya adalah seperempat dari jumlah yang dibayarkan.

Jadi kenalan tadi membayar empat kali lebih mahal.Dan semua yang mengenal kenalan saya tadi heran kok bisa tertipu, padahal orangnya sangat berhati-hati dengan uang dan sangat ketat soal uang,jadi kalau tidak benar-benar perlu tidak akan beli.Dan yang dibeli terakhir benar-benar barang yang menurut saya tidak perlu.Bagaimana bisa?

Yang ketiga,ketika ada email masuk pada anak dengan memberi informasi akan ada transferan bantuan dan dengan sangat meyakinkan bahwa akan dapat uang 1 M bayangkan,dan endingnya minta transfer lewat atm sekian dollar(serius ini dari luar negeri tipu-tipunya),kami kerjai cek saja rekeningnya ,bertambah tidak..he..he sudah ditransfer(bohong).Daripada dikejar-kejar terus.

Yang keempat,saya pikir ada hal penting ketika ada penelpon di dini hari,wah saya mikir ada  berita apa .Ternyata ada yang bilang saya mendapatkan hadiah.Pertama ini meyakinkan sekali,kedua suaranya meyakinkan sekali,ketiga saya bilang saya tidak punya atm,adanya tabungan tanpa atm,yang punya atm anak saya yang tinggal di luar kota bersekolah dan saya tidak tahu cara menggunakan atm.

Eh masih bertanya  kapan putranya datang hingga bisa pinjam atmnya.Sayang lho bu hadiah tidak diambil...bla..bla .(rayuan maut tingkat dewa dan saya malah geli tahu tujuannya apa)

Saya bilang ke dia ,hadiahnya dikirim dulu terus pajaknya saya bayar pas sudah datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun