Mohon tunggu...
Effra S. Husein
Effra S. Husein Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan swasta

Tinggal di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jembatan Ampera dan Sungai Musi

16 Oktober 2018   19:53 Diperbarui: 16 Oktober 2018   20:15 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Jika kita jalan-jalan ke kota Palembang yanga ada dalam pikiran kita salah satunya  adalah jembatan Ampera atau sungai Musi-nya selain pempek dan tekwan sebagai makaanan khas yang ada disana. Jembatan yang membelah sungai musi ini adalah ikon kota yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera.

Jembatan Ampera merupakan penghubung kawasan hulu dan hilir, jembatan ini sangatlah membantu kelancaran transportasi. Jembatan ini dikenal diseluruh Indonesia jadi wajar apabila jembatan ini sangat dibanggakan oleh masyarakat Palembang. 

Jembatan  yang memiliki panjang 1.177 meter  dan lebar 22 m ini adalah jembatan sungai terpanjang di Sumatera, yang membelah Palembang menjadi dua bagian. Tinggi jembatan Ampera adalah 11,5 meter di atas permukaan air, sedangkan tinggi menara mencapai 63 meter dari tanah, dengan jarak antar menara sekitar 75 meter, dan berat jembatan berkisar 944 ton.

Masih cerita tentang jembatan Ampera, menurut sejarah jembatan ini  dibangun pada tahun 1962, dengan biaya pembangunan yang diambil dari perampasan perang Jepang. Jembatan ini awalnya sempat diberi nama Jembatan Soekarno, sebagai bentuk penghormatan kepada jasa Presiden Soekarno saat itu. Namun, presiden Soekarno kurang berkenan, karena tidak ingin menimbulkan tendensi individu tertentu.

Dari alasan tersebut nama jembatan kemudian disamakan dengan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960 yaitu Amanat Penderitaan Rakyat atau disingkat Ampera, Jembatan ini memang menjadi bagian sejarah perjalalan Indonesia.

Di bawah Jembatan Ampera membentang Sungai terpanjang di Pulau Sumatera yaitu  Sungai Musi, Sungai sepanjang 750 kilometer dengan lebar 300 meter hingga 2,1 km menjadi urat nadi kehidupan dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat Sumatera Selatan.

Dalam sejarahnya memang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, aktivitas warga Palembang tidak pernah lepas dari sungai ini, sehingga tak heran jika jejak sejarah Palembang banyak ditemukan di sepanjang Sungai Musi. Selain memiliki nilai sejarah, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat Sumatera Selatan.

Sungai Musi disebut juga Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar. Pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun delapan sungai tersebut adalah Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Semangus, dan Sungai Ogan.

Jika menelusuri sepanjang sungai ini ada banyak obyek-obyek wisata yang dapat dikunjungi.   Di tepian Sungai Musi terdapat beberapa obyek wisata, seperti Pelabuhan Boom Baru, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Restoran Terapung, Benteng Kuto Besak, Kampung Arab, dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun