Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Hari Tentang Eyang

14 Maret 2021   20:45 Diperbarui: 14 Maret 2021   21:36 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi humor Suatu Hari Tentang Eyang. (Photo by Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Jakarta, 11 Desember 1999

"Nama Kakak Eyang, ya?"

Saya mengangguk. Sekilas menatap wajah tirus yang mengarah begitu dekat ke pipi kanan saya. Saya meneruskan mengawasi panggung.

"Lho, kok Eyang sih?"

"Memangnya kenapa?"

Dia tersenyum. Samar. Lalu menggeleng pelan. "Nggak apa-apa," begitu jawabnya. "Cuma aneh."

"Lha, kok aneh?" Kali ini saya menatapnya serius. Cowok ceking itu sudah terkekeh. Bahunya bergetar hebat. Tapi dia sama sekali tidak meledek saya. Saya tahu, seperti orang-orang yang baru mengenal saya, mereka pasti akan menertawakan nama saya. Eyang.

"Eyang kan, artinya...."

"Nenek-nenek!" ketus saya, menyalibi.

 agaimanapun juga, saya tidak dapat menutupi perasaan saya. Saya bosan ditanyai-tanyai tentang nama saya yang kedengaran aneh di telinga orang lain. Padahal, apa sih jeleknya nama Eyang itu?! Bagi saya, itu merupakan nama terbaik dan terindah sedunia. Iya, sedunia! Karena menurut Mama, nama Eyang punya makna yang dalam. Formalnya sih, sakral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun