Ada suara gemuruh seperti guntur membelah keheningan. Lee Shiaw Ping memekik ketakutan, ia berlari memeluk sosok halus berbaju serupa jubah putih di hadapannya. Namun tangannya hampa menggapai-gapai udara. Pemuda yang pada suatu waktu pernah diakrabinya itu tak tersentuh tangan.
"Dia datang lagi!"
"Si-siapa?!"
Gadis itu mengernyit. Kejadian babur barusan memolarisasi benaknya. Menginjeksi jutaan piksel samar dalam gugusan bayang yang terangkai acak di otaknya. Ada sesuatu yang tidak beres kali ini! Ia menggigil ketakutan!
"To-tolong aku, Ping!"
"A-ada apa se-sebenarnya?! Ka-kamu ke-kenapa?!"
"Yangtze Mo-kui Niang! Dia hendak menjemputku! Tujuh hari lagi dia akan datang membawaku ke istananya!"
"A Ching...."
"Tolong aku, Ping! Aku mencintaimu! Jangan biarkan Yangtze Mo-kui Niang memboyongku ke istananya!"
"Mak-maksud kamu apa?!"
"Setiap tahun Yangtze Mo-kui Niang menikahi pemuda perjaka. Hal itu merupakan perjanjiannya dengan Huang Di. Aku tidak mau, Ping! Makanya, hanya kamulah satu-satunya orang yang dapat menolongku!"