Gadis yang melayang dari jembatan layang....
Bagai layang-layang ia melayang
dari jembatan layang di sudut kota
mungkin cinta telah membunuhnya
suatu waktu, suatu masa
Renjana menggejolak
telah membakar hati yang dirundung
: kerinduan serupa bara api
ia melalap raga hingga menjadi abu
Sosokmu memutih dalam pandanganku
tak terjamah kasat
kubaca kau dari nurani
: kau bukan hantu nan gentayangan
tapi kau adalah wujud luka
dari masa lalu yang sakit!
Datanglah kau dalam mimpiku
kita akan berdialog
sehingga boyak lukamu segera mengering
dan tak menghadirkan racau monolog
dalam penampakanmu di jembatan layang itu!
Gadisku, siapa pun kau, datanglah
dan kita akan bercerita apa saja....
Gadis yang melayang dari jembatan layang....
Aura cinta yang wangi terpental di sepenggal jalan
luka itu bagai terancap belati
pada dada dan hatimu
: Lelaki dan selingkuh adalah jelaga hitam
dan tiap sebentar meniriskan hujan airmata
"Aku sudah tidak sanggup hidup
dalam bayang-bayang kalah!"
Kuhela napas dalam diam
wajahmu menubir di kaca spion mobilku,
kala kutengok kau yang merunduk
bertabir semayang rambut legam
: aku di sini sendiri bersama angin dan anyes melati
sungguh, aku yakin kau ada
duduk di belakang dengan wajah pasi
namun tak kasat realita
Kita membisu
bagai lagu sunyi
: kau masih terdiam bagai ada dan tiada
antropoid maya serupa angan nan gaib
dan dalam nalar mereka menyebutmu hantu!