Mohon tunggu...
efendy pratama
efendy pratama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa TSM

Mahasiswa TSM Angkatan 2016

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lime Tea

12 Juni 2021   17:31 Diperbarui: 12 Juni 2021   17:34 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.thedigitalshades.com

Awal semester ganjil selalu menjadi hal yang baru bagi setiap orang, entah mereka adalah senior maupun junior. Namaku adalah Frans, aku adalah seorang mahasiswa semester akhir yang ingin segera menuntaskan pendidikanku sebagai seorang sarjana akuntansi, sudah tahun ketiga aku berkuliah dan rasanya ingin cepat-cepat lulus dari kampus ini dan memulai kehidupanku.

Hari itu dimulai dengan kejadian bodoh, dimana aku terlambat bangun dan jam menunjukan waktu 10 menit sebelum kelas pertama dimulai, maka dari tempat kos aku segera mencuci muka dan berlari menuju kampus, karena tergesa-gesa dalam perjalanan menuju lift di tikungan sebelum pintu lift aku tidak sengaja menabrak seorang peremepuan dengan bawaan teh lemon untuk dijualnya, sehingga kami saling basah kuyup karena tumpahan teh. Aku segera meminta maaf dengan berkata “maaf aku sedang terburu-buru dan tidak melihat”.

Tetapi gadis itu terdiam karena bawaanya yang tumpah, oleh karena itu aku mengeluarkan tissue yang kubawa untuk permohonan maaf dan akhirnya mengganti rugi jualannya yang tumpah. “sekali lagi maaf ya aku tidak sengaja, ini tissue dan uang untuk ganti rugi, semoga cukup ya untuk mengganti semuanya.”

Gadis itu sempat ingin berkata sesuatu, tetapi karena waktu sudah melewati jam masuk aku segera lari menaiki tangga untuk  mencapai ruang kelas, sampainya di ruangan kelas aku langsung izin membersihkan diriku dengan haduk kecil yang selalu kubawa.

Selesai kelas, karena perasaan bersalah aku mendatangi kios lemon itu disitu aku bertemu lagi dengannya dan berkata “sekali lagi maaf ya, apakah uang yang tadi kurang ?” ia akhirnya menjawab “ tidak kak,malah uangnya lebih, ini kak kembaliannya, maaf juga ya tadi aku juga salah karena tidak melihat.” Aku membalasnya “nggak usah, disimpan aja kembaliannya, karena aku juga yang salah.”

Akhirnya aku berkenalan dengannya, nama gadis itu adalah michelle dia adalah juniorku di kampus dan berbeda 1 tahun masuk denganku, setelah kejadian itu kami mulai dekat, dimulai dengan diriku yang sering membeli lemon tea saat waktu istirahat dan akhirnya aku mengetahui bahwa lemon yang dijualnya adalah kegiatan sosial yang dilakukan dalam rangka mencari dana untuk anak-anak panti asuhan, oleh karena itu aku membantunya mulai dari mempromosikannya di grup medsos dan membantunya saat berjualan, dan akhirnya jualannya menjadi laku dan banyak donasi yang terkumpul.

Dan suatu hari aku bertekat untuk mengungkapkan perasaanku, sehingga aku megajaknya untuk pergi kencan, dimana aku mengajaknya pergi untuk makan dan menonton film biskop bersama, selesai itu sebelum pulang aku menyatakan perasaanku kepadanya dan ternyata jawaban ku dan jawabannya adalah sama, sehingga menurutku hari itu adalah hari yang paling membuatku bahagia selama menjadi mahasiswa.

Tetapi pada malam itu terjadi badai yang kencang dimana ada pergantian musim dari musim kemarau menjadi penghujan, paginya saat di kampus aku melihat bahwa stand tempat kami biasa menjual tertimpa oleh pohon yang jatuh diakibatkan badai semalam, aku merasa sedih, karena tidak hanya kami tapi stand yang lain juga tidak dapat berjualan karena diakibatkan peralatan yang rusak dan tidak ada tempat lain untuk mendirikan stand.

Hari itu Michelle tidak datang karena perasaan sedih karena hal yang terjadi, terlebih karena terget donasi yang ingin dicapai masih kurang, oleh karena itu aku mencari cara lain dalam mencapai target donasi, dimana keesokan harinya ,saat hari sedang gerimis aku melihatnya terdiam di depan gerbang masuk, dan akhirnya aku pergi dengan payung agar dia tidak kehujanan, sambil perjalanan masuk kedalam gedung aku berkata “yang sudah terjadi, mungkin tidak bisa diubah, tetapi selalu ada cara untuk mencapai hal yang ingin kita tuju, seperti contohnya payung ini yang melindungi aku dan kamu pada saat ini.” Ia tersenyum dan membalas “ah bisa aja.”

Sesampainya di gedung ia terkejut bahwa aku bersama timmnya mendirikan stand kecil untuk menjual payung, dan stand itupun sangat laris dimana banyak mahasiswa lain yang membeli payung dikarenakan musim pengujan ini dan pilihan payung yang menarik, dimulai dari motif dan bentuknya yang unik. Oleh karena itu ia memelukku dan mengucapkan “terima kasih.” sambil tersenyum.

Setelah itu semua berjalan dengan sangat lancar, dimana pada saat akhir semester target untuk donasi tercapai, terlebih kami mendapatkan sponsor untuk memperlancar perjalanan kami, sehingga bisa dikatakan bahwa itu lebih dari cukup, dan dapat membantu panti asuhan yang menjadi target donasi kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun